Respons KIM, Kodam, hingga Bawaslu soal Viral Spanduk Dandim Sukoharjo Bersama Prabowo-Gibran
Rspons KIM, Kodam, hingga Bawaslu soal viral Spanduk Dandim Sukoharjo Bersama Prabowo-Gibran
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Respons pihak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Sukoharjo, Bawaslu, hingga Kodam IV terkait viral spanduk Dandim Sukoharjo bersama pasangan calon presiden (paslon capres-cawapres) 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Spanduk itu, diketahui terpasang di sejumlah titik, seperti di Kecamatan Bendosari dan Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
Dokumentasi foto spanduk Dandim 0726/ Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi yang berjajar dengan Prabowo-Gibran pun viral di media sosial.
Spanduk yang dimaksud, terpasang di area persawahan di Kabupaten Sukoharjo.
Dalam foto unggahan salah satu akun warganet di akun X (Twitter), tampak spanduk berlatar warna putih itu.
Kemudian, terdapat tulisan 'Selamat dan Sukses'.
Merespons hal tersebut, Letkol Czi Slamet menegaskan, ia tidak memerintahkan siapa pun untuk memasang spanduk atau baliho terkait dirinya bersama capres-cawapres.
"Saya menyampaikan klarifikasi, yang intinya bahwa yang pertama, saya tidak pernah memerintahkan siapapun untuk membuat atau memasang baliho yang di maksud," ucapnya, Kamis (11/1/2024).
Slamet menyatakan, bahwa TNI tetap teguh menjaga netralitas Pemilu 2024.
"Yang ke dua, saya tegaskan bahwa saya beserta anggota jajaran TNI masih tetap memegang teguh netralitas TNI," imbuhnya.
Slamet mengatakan, pencatutan foto dirinya yang disandingkan dengan Prabowo-Gibran dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sehingga, kata Slamet, hal tersebut merugikan pribadinya dan Institusi TNI maupun TNI Angkatan Darat, yang telah memberikan intensi khusus tentang netralitas dalam Pemilu.
Baca juga: Fakta-fakta Viral Spanduk Dandim Sukoharjo dan Prabowo-Gibran, Disebut Propaganda, KIM Minta Usut
Slamet menegaskab, netralitas di TNI merupakan harga mati yang mutlak harus dilakukan.
Respons KIM, Kodam, hingga Bawaslu
Respons KIM Sukoharjo
Dikutip dari TribunSolo.com, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Sukoharjo meminta kepada Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk mengusut spanduk Dandim 0726/ Sukoharjo bersama Prabowo-Gibran.
Wakil Sekretaris KIM Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, mengatakan hal itu perlu dilakukan untuk membersihkan nama TNI dalam kejadian ini.
"Agar nantinya bisa membersihkan nama TNI dan juga agar tidak lagi timbul kejadian serupa berikutnya," ucap Sapto saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Jumat (12/1/2024).
Sapto juga membantah bahwa spanduk yang beredar bukan dari pihaknya.
Menurutnya, spanduk itu dipasang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang hendak merusak netralitas TNI.
Sapto pun mempercayai TNI netral.
"Netralitas TNI itu harus digarisbawahi terlebih dahulu," ucap Sapto.
Baca juga: Viral Pria Banten Dapat Uang Rp 222 Juta usai Jadi Korban Salah Tangkap, Dipaksa Polisi Ngaku Rampok
Respons Bawaslu
Bawaslu Sukoharjo membenarkan adanya temuan spanduk bergambar Dandim 0726/ Sukoharjo, Letkol Czi Slamet Riyadi bersama Prabowo-Gibran.
"Benar," ucap Ketua Bawaslu Sukoharjo, Rochmad Basuki saat di konfirmasi TribunSolo.com, Kamis (11/1/2023).
Rochmad membeberkan, pihaknya menemukan spanduk tersebut di tiga titik di Kabupaten Sukoharjo.
"Jajaran kami telah menemukan spanduk itu pada Selasa (9/1/2023) pagi di tiga titik," tambahnya.
Kata Kapendam IV/Diponegoro
Sementara itu, Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison, menyatakan ada pihak yang mencatut foto Dandim Sukoharjo di alat peraga kampanye (APK) pilpres.
Menurutnya, ini merupakan propaganda negatif.
Kapendam menegaskan, bahwa TNI menjunjung tinggi netralitas dalam pemilu.
"Bisa jadi ada upaya untuk menciptakan instabilitas wilayah dengan memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa," tuturnya saat dihubungi Tribunbanyumas.com, Kamis (11/1/2024).
Hal itu, lanjut Richrad, sengaja dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab, tujuannya penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Letkol Czi Slamet Riyadi didampingi Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit pun telah memberikan klarifikasi ke Bawaslu.
Garis besarnya, Dandim 0726/Sukoharjo tidak pernah memerintahkan kepada siapa pun untuk membuat atau memasang baliho dimaksud.
"Serta menegaskan bahwa dirinya beserta anggota jajarannya masih tetap memegang teguh netralitas TNI," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Kodam: Spanduk Dandim Sukoharjo dan Capres Merupakan Propaganda Negatif,
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Temuan Bawaslu soal Spanduk Dandim Sukoharjo bersama Prabowo-Gibran : Terpasang di Area Sawah, Judul Klarifikasi Dandim Sukoharjo soal Spanduk Dirinya Bersama Prabowo-Gibran: Hoaks & Propaganda Negatif,Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul KIM Minta Sentra Gakkumdu Usut Tuntas Kasus Spanduk Dandim Sukoharjo Bersama Prabowo-Gibran, KIM Minta sentra gakkumdu usut tukas kasus tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Milani, TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar, Tribun Depok/Rahdyan Trijoko pamungkas.