Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana Bersatunya Kubu Ganjar-Anies Jadi Kekuatan Dahsyat ?

Wacana bergabungnya kubu Anies Baswedan dengan Kubu Ganjar Pranowo kembali berhembus, benarkan bakal jadi kekuatan dahsyat?

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Wacana Bersatunya Kubu Ganjar-Anies Jadi Kekuatan Dahsyat ?
Kolase Tribunnews/istimewa
Kolase foto Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Wacana bergabungnya kubu Anies Baswedan dengan Kubu Ganjar Pranowo kembali berhembus, benarkan bakal jadi kekuatan dahsyat? 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana bergabungnya kubu Anies Baswedan dengan Kubu Ganjar Pranowo kembali berhembus pascadebat calon presiden (Capres) pada 7 Januari 2024, lalu.

Di mana, keduanya kompak melontarkan kritikan terhadap sistem pertahanan RI yang dipimpin oleh capres nomo urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Di sisi lain, Anies dalam beberapa kesempatan juga tak menepis jika pihaknya membuka kemungkinan kerja sama dengan Ganjar.

Ganjar juga merespon positif soal wacana pihaknya akan membuka kerja sama dengan Kubu Anies di Pilpres 2024. Sebab, dia menilai semua kemungkinan bisa saja terjadi dalam politik.

Sinyal mulai nyaman dengan kubu Ganjar juga diperlihatkan oleh Anies ketika menyampaikan ucapan HUT ke-51 PDI Perjuangan (PDIP). Ucapan itu juga direspons positif oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Hasto bahkan mengajak Anies untuk sama-sama melawan tindakan intimidasi yang terjadi saat ini.

Anies juga memuji Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai sosok yang terus menjaga demokrasi di Indonesia.

BERITA TERKAIT

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud , Hasto Kristiyanto juga mengaku pihaknya telah menjejaki komunikasi dengan Timnas Pemenang Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) .

Hal itu disampaikan Hasto saat dikonfirmasi terkait adanya penjajakan komunikasi TPN Ganjar-Mahfud dengan Timmas Amin untuk membahas putaran kedua Pilpres 2024.

"Jadi, tim hukum kami memang sudah membangun komunikasi," ujar Hasto saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (12/1).

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024). (Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha)

Bahkan, Hasto mengaku dirinya pernah bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK). JK merupakan satu di antara tokoh yang mendukung pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Saya sendiri pernah bertemu dengan Bapak Jusuf Kalla, dimana beliau juga sangat mengkhawatirkan terhadap kecenderungan pemilu yang sepertinya sudah bergeser, tidak lagi menempatkan rakyat yang berdaulat untuk menentukan pemimpinnya," ungkap Hasto.

Hasto pun menyebut, satu di antara praktik janggal dalam pemilu yakni politisasi program kerakyatan seperti BLT dan bansos.

Maka, bagi Hasto, program kerakyatan itu akan tetap berjalan lantaran perintah konstitusi yang menyebut fakir miskin dan anak terlantar harus dipelihara negara.

"Jadi komunikasi di dalam menghadapi intimidasi itu telah dilakukan, antara paslon 1 dan 3, melalui tim kampanyenya masing-masing," jelas Hasto.

Sementara, Hasto juga turut menyampaikan terima kasih kepada Anies Baswedan karena telah memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada PDIP yang ke-51.

Dia pun mengajak Anies untuk sama-sama berjuang dalam Pemilu 2024.

"Terima kasih buat Pak Anies buat ucapan HUT nya," kata Hasto usai menghadiri acara HUT ke-51 PDIP bersama warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu.

"Dan kita sama-sama berjuang agar pemilu, rakyatlah yang berdaulat untuk menentukan pemimpin yang terbaik," sambung dia.

Lebih lanjut, Hasto pun bicara dugaan adanya intimidasi selama Pemilu 2024.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini pun mengajak Anies untuk berjuang melawan intimidasi tersebut, meski berbeda dukungan Pilpres 2024.

"Kita hadapi bersama-sama kekuatan intimidasi yang mencoba menyalahgunakan kekuasaan," tegas Politisi asal Yogyakarta ini.

Baca juga: Soal Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024, Pengamat Ungkap Peluang Koalisi AMIN dan Ganjar-Mahfud

Wakil Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid bicara soal peluang kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md berkoalisi di putaran kedua Pilpres 2024.

"Kami cermati momentum yang tepat, tetapi arahnya sudah mulai terbaca," kata Jazilul, Kamis.

Jazilul mengatakan Timnas AMIN fokus menggagalkan gerakan Pilpres 2024 satu putaran.

PKB yakin Anies-Cak Imin akan memenangkan Pilpres 2024.

"Kami yakin Insyaallah paslon nomor 1 Anies-Muhaimin akan menang baik satu atau dua putaran," ujarnya.

Namun, PKB merahasiakan apakah menggagalkan gerakan satu putaran Pilpres 2024 bersama kubu Ganjar-Mahfud atau tidak.

Sementara, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, ada dua hal kemungkinan kubu Anies dan Kubu Ganjar bersatu di Pilpres 2024.

Adi menilai, peryataan Anies dan Ganjar itu menunjukan bentuk rasa persahabatan politik antara kubu Perubahan dan kubu PDIP.

Pasalnya, selama ini ada kesan kedua kubu berjarak secara diametral.

"Bukan tidak mungkin jika ada dua putaran dua kubu ini bisa saling berkoalisi karena sama-sama merasa senasib sepenanggungan ‘dimarjinalkan’ secara politik," kata Adi Prayitno saat dihubungi.

Hal kedua, kata Adi, apa yang menjadi sinyal bersatunya Anies dan Ganjar bisa jadi bagian dari prolog atau mukaddimah pintu komunikasi politik yang bakal mereka jalin di masa yang akan datang pasca Pilpres.

Terutama untuk kepentingan politik parlemen.

"Pemilu 2024 selain pilpres, tentunya soal komposisi kekuatan parlemen juga pasti diincar semua kekuatan politik," terang Adi.

Baca juga: TKN Sebut Anies Banyak Menyerang saat Debat Karena Anggap Prabowo Bukan Siapa-siapa

Adi juga menyebut, jika wacana kubu Anies dan kubu Ganjar benar-benar bersatu, akan menjelma menjadi kekuatan yang kuat.

"Di pilpres misalnya, andai ada 2 putaran, kubu 1 dan 2, kalau nyata akan menjadi kekuatan dahsyat. Begitupun ketika mereka menyatu di parlemen akan jadi kekuatan yang juga hebat," jelas Adi.

Dia menambahkan, bahwa semua kemungkinan masih bisa terjadi dalam politik. Termasuk, soal bergabung menjadi satu koalisi di Pilpres 2024.

"Dalam politik apapun bisa terjadi. Cuma satu yang tak mungkin. Yakni menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal," jelas Adi.

Yakin Tak Ada Putaran Kedua

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespon santai kemungkinan yang menyebut kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud akan bersatu di putaran kedua Pilpres 2024.

Menanggapi hal ini, Nusron menyebut hal itu tidak akan terjadi lantaran mereka yakin Pilpres akan selesai dalam satu putaran.

"Kami belum mempunyai angan-angan dua putaran, karena kami punya keyakinan pemilu ini hanya selesai satu putaran. Tanggal 14 Februari insyaallah sudah selesai," kata Nusron dalam konferensi pers.

Menurutnya masyarakat sudah lelah dengan hiruk pikuk politik yang berlangsung belakangan ini. Dalam menyambut bulan puasa hiruk pikuk tersebut diharapkan sudah hilang, sehingga masyarakat tak lagi terganggu dengan persoalan politik.

Selain itu, lanjutnya, Pilpres satu putaran juga dapat menghemat anggaran negara dalam agenda pesta demokrasi. Total anggaran negara yang bisa dihemat mencapai Rp27 triliun, dengan rincian anggaran bagi KPU Rp17 triliun dan keamanan Rp10 triliun.

"Kalau pemilu ini dilaksanakan satu kali saja, satu putaran saja, negara bisa menghemat. Untuk KPU anggarannya Rp17 triliun pada putaran kedua, untuk keamanan anggarannya Rp10 triliun," pungkas dia. (Tribun Network/ Yuda).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas