4 Kasus Penembakan dan Ancaman Penembakan Terkait Pemilu 2024
Kasus penembakan dan ancaman penembakan terjadi di Pemilu 2024 ini. Korbannya adalah tim sukses calon presiden dan politisi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penembakan dan ancaman penembakan terjadi di Pemilu 2024 ini.
Korbannya adalah tim sukses calon presiden dan politisi.
Ada juga calon presiden atau capres yang diancam ditembak melalui media sosial.
Kasus apa saja itu? Berikut dirangkum Tribunnews.com, Senin (15/1/2024):
1. Tim Sukses Prabowo-Gibran Ditembak di Madura
Muara (50) adalah tim sukses (timses) pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo -Gibran di Pilpres 2024.
Jumat (22/12/2023) pagi hari, dia ditembak orang tak dikenal di Madura, Jawa Timur.
Muara tinggal di kawasan Dusun Mandeman Daya, Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura.
Lelaki paruh baya ini dikenal sebagai tokoh masyarakat
Meski masih hidup, namun Muara harus mendapat perawatan intensif di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Saat kejadian, Muara sedang mengobrol sembari ngopi bersama dengan teman-temannya di depan sebuah toko di pinggir jalan.
Lantas sekira pukul 09.30 WIB, datang 2 orang berboncengan naik sepeda motor menuju ke arah Muara.
Dua orang itu disebut berhenti, lantas tiba-tiba melepaskan 2 tembakan ke arah Muara.
Dua tembakan yang dilesakkan pelaku rupanya mengenai tubuh Muara hingga bersimbah darah.
Beberapa hari kemudian pelaku ditangkap polisi.
Baca juga: Kondisi Relawan Prabowo-Gibran yang Ditembak OTK di Madura, Dua Peluru Mengenai Pinggang Korban
2. Mobil Tim Sukses Prabowo-Gibran di Sulses Ditembaki
Mobil Jabal Nur yang juga Caleg DPR RI itu ditembak saat parkir di dekat kantor salah satu bank di Bissappu, Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/1/2024) subuh.
Kejadian ini memberikan dampak serius pada kendaraan Jabal Nur, yang mengalami kerusakan pada kaca belakang akibat dugaan penembakan.
Jabal Nur menjelaskan bahwa saat kejadian dirinya sedang berada di dalam masjid untuk menunaikan salat subuh, sementara adiknya pergi mengambil uang di ATM Bissappu.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Bantaeng, dan Resmob (Reserse Mobil) sedang melakukan penyelidikan.
"Sudah lapor. Resmob sementara jalan (selidiki), (proyektil pelurunya) sudah diambil," ungkap Jabal Nur.
Kapolres Bantaeng, AKBP Edward Jacky Tofani Umbu Kaledi, menyatakan akan memastikan kebenaran informasi tersebut
"Saya akan cek dulu kebenarannya," ujar AKBP Edward.
Jabal menduga ada unsur politik atas kasus menimpanya.
Pasalnya, Jabal Nur juga adalah Ketua Tim Garuda Prabowo (Capres No 2) di Sulsel.
"Dugaan sementara, bisa jadi ada keterkaitan dengan politik. Saya kan Ketua Tim Garuda Prabowo juga di Sulsel," ujar Jabal.
"(Kemungkinan mengarah ke situ) iya, saya ketua Tim Garda Prabowo di Sulsel," ucapnya lagi.
Bahkan dirinya menduga ada yang sempat mengikutinya sebelum peristiwa itu terjadi.
"Saya kan Sulsel II Dapil saya DPR RI, saya mungkin curiga diikuti, mungkin yah," ungkapnya.Namun demikian, lanjut Jabal dirinya menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus itu ke polisi.
"Saya sudah lapor di Polsek. Mudah-mudahan cepat didapat pelakunya, saya percaya sama Polisi," jelasnya.
3. Mobil Politisi PDIP Ditembak
Mobil Ketua DPC PDIP Kota Parepare, Mustafa Andi Mappangara diduga ditembaki Orang Tak Dikenal (OTK), Sabtu (14/1/2024) malam.
Mantan Sekda Pemkot Parepare itu tak menyangka mobilnya ditembak saat diparkir di depan RS Hasri Ainun Habibie pada Sabtu (13/1/2023) malam.
Hanya sejam di rumah sakit, di mobil Mustafa sudah terdapat lubang bak bekas peluru.
"Jam sembilan malam saya datang ke RS Hasri Ainun Habibie untuk menjenguk mertua yang sedang dirawat. Jam sepuluh saya keluar, mobil sudah seperti itu kondisinya,” kata Mustafa kepada wartawan.
Mobil Mustafa yang diduga ditembak adalah Wuling putih berpelat DP 1382 LG .
Terdapat bekas peluru di kaca bagian kiri atas mobil.
Sayangnya, Mustafa tidak menemukan proyektil.
"Tadi malam, Polsek Bacukiki sudah datang memeriksa kendaraan saya," kata dia.
4. Anies Baswedan Diancam Ditembak di Medsos
Capres nomor urut satu, Anies Baswedan, diancam ditembak oleh netizen di media sosial.
Pelaku telah ditangkap pada Sabtu (13/1/2024) sekitar pukul 09.30 WIB.
Pelaku yang bernama Arjun Wijaya Kusumo (23) ditangkap Tim Siber Polda Jatim dan Ditipidsiber Bareskrim Polri saat berada di Jember, Jawa Timur.
Setelah ditangkap, pelaku dibawa ke Surabaya untuk menjalani proses pemeriksaan.
Pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan pengancaman saat Anies Baswedan melakukan live TikTok.
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan pelaku belum mengungkapkan motif pelaku melakukan pengancaman hingga ancaman hukumannya.
Hingga saat ini proses penyelidikan masih berjalan.
Berdasarkan keterangan tetangga, pelaku dikenal sebagai pribadi yang pendiam.
Tetangga pelaku, Siti Mudrika mengaku kaget dengan kabar penangkapan pria 23 tahun tersebut.
"Saya kaget tiba-tiba beredar informasi penangkapan tetangga (Arjun)," ucapnya.
Siti Mudrika menjelaskan pelaku sehari-hari sibuk bekerja dan tidak terlibat politik.
"Jarang ke mana-mana, kesehariannya kerja terus. Dia orangnya pendiam," terangnya.
Kakak pelaku, Wulandari melihat langsung detik-detik adiknya ditangkap petugas kepolisian.
Wulandari menjelaskan Arjun sedang berada di mobil bersama dirinya dan ayah untuk mengantar bawang dari Probolinggo.
Secara tiba-tiba datang petugas kepolisian dan mengamankan Arjun yang sedang bekerja.
"Sesudah mengantar bawang di toko itu, kami berniat bertolak untuk mengantar pesanan ke toko lain. Hendak berangkat, masih di tepi jalan, kami mendadak dihentikan orang yang tak dikenal."
"Kunci mobil juga diambil. Mereka bilang dari Polda Jatim. Kemudian adik saya dibawa (diamankan)," ungkapnya, Sabtu, dikutip dari TribunJatim.com.
Ia berharap kasus yang menimpa adiknya dapat diselesaikan secara damai.
Menurutnya, Arjun tidak memiliki senjata api di rumah dan tidak ada niatan untuk melakukan penembakan.
"Saya dan keluarga berharap ada jalan terbaik untuk adik. Tidak ada niatan adik saya menembak (Anies) sungguhan."
"Hal itu tidak akan terjadi. Hanya di komentar saja dia bilang seperti itu," bebernya.
Wulandari menyatakan Arjun merupakan sosok pendiam dan jarang berinteraksi dengan banyak orang.
Selain itu, sehari-hari Arjun sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuk bermain.
"Adik saya jarang ke mana-mana atau main keluar rumah. Kesehariannya sibuk bekerja. Dia juga orangnya pendiam. Seringnya dia di rumah main game di ponsel," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.