Atikoh Bantah Isu Ganjar-Mahfud Terpilih Bansos dan PKH Dihapus: Itu Hoaks!
Siti Atikoh menjawab keraguan masyarakat soal keberlanjutan program-program kerakyatan seperti program keluarga harapan (PKH) hingga bantuan sosial.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menjawab keraguan masyarakat soal keberlanjutan program-program kerakyatan seperti program keluarga harapan (PKH) hingga bantuan sosial (Bansos) yang selama ini sudah berjalan.
Atikoh, menegaskan isu yang menyebut program tersebut akan dihapus jika Ganjar-Mahfud terpilih, adalah hoaks dan tidak benar.
Hal itu disampaikan Atikoh saat bertemu dengan puluhan ribu masyarakat Manado di acara Senam Ceria, di kawasan Megamas, Sulawesi Utara, Rabu (17/1/2024).
"Kemarin ada pertanyaan dari masyarakat, katanya kalau Ganjar-Mahfud jadi pemenang, nanti bansos, PKH (Program Keluarga Harapan), KIS (Kartu Indonesia Sehat) itu akan dihilangkan, itu hoaks. Itu hoaks informasi yang digunakan untuk menyesatkan kita semua," tegas Atikoh.
Atikoh memastikan program kerakyatan dari pemerintah yang sudah berjalan, akan lebih terintegrasi dengan program lainnya dan lebih optimal di era Ganjar-Mahfud kelak.
"Justru Ganjar-Mahfud akan terus meningkatkan program-program yang pro rakyat. Akan mengoptimalkan tujuan penerima, seperti program untuk terkait pendidikan. Karena ini adalah kunci untuk meningkatkan SDM yang ada di masyarakat. Kunci untuk menanggulangi kemiskinan," kata Atikoh.
Jika dalam program kerakyatan sebelumnya pemerintah menggunakan banyak kartu, maka Ganjar-Mahfud menyederhanakan birokrasi dan data yang ada lewat KTP Sakti.
Dengan demikian, maka penyaluran program kerakyatan lebih mudah dan tepat sasaran. Artinya, masyarakat yang pantas menerima namun tidak menerima bantuan, di era Ganjar-Mahfud akan memperoleh bantuan negara.
"Selama ini masyarakat banyak sekali yang mengeluh. Kok saya tidak mendapat bansos, yang petani tidak mendapat pupuk bersubsidi. Dengan adanya KTP Sakti, maka nanti datanya akan terintegrasi, dan itu akan membuat penyederhanaan dari penyalurannya karena cukup pakai KTP. Tidak usah pakai kartu-kartu lain tapi cukup 1 kartu, sehingga datanya akan mudah diupdate," jelas Atikoh.
Baca juga: Janji Terbaru 3 Capres: Ganjar Singgung Ekonomi Kreatif, Anies Bicara soal Bansos Plus, Prabowo?
Selain KTP Sakti, satu di antara program kerakyatan lain yang bakal dioptimalkan Ganjar-Mahfud adalah wajib belajar 12 tahun mulai dari SD hingga pendidikan menengah, dan sistem pendidikan SMK yang terintegrasi dengan asrama atau boarding school.
"Ada wajib belajar 12 tahun, jadi sampai SMA pendidikan menengah itu akan difasilitasi negara, salah satunya SMK yang boarding school," pungkasnya.
Dalam acara ini, Atikoh didampingi istri Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Rita Tumuntuan.
Ada juga istri Wali Kota Manado Andrei Angouw, Irene G. Pinontonan dan Wali Kota Tomohon Caroll Senduk, Jeand’arc Senduk-Karundeng.