Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belum Semua Capres-Cawapres Perlihatkan Dukungan terhadap Perdagangan Karbon

Indonesia sudah memulai perdagangan karbon ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka bursa karbon pada September lalu.

Penulis: Rahmat Gilang Maulana
Editor: Dodi Esvandi
zoom-in Belum Semua Capres-Cawapres Perlihatkan Dukungan terhadap Perdagangan Karbon
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bersama calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat ketiga Pemilu 2024 diikuti tiga capres dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan internasional, dan Geopolitik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia sudah memulai perdagangan karbon ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka bursa karbon pada September lalu.

Bursa karbon merupakan kontribusi Indonesia dalam perjuangan melawan krisis iklim.

Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden juga memasukkan perdagangan karbon dalam visi dan misi mereka.

Namun, peneliti karbon Carbonethics Ahmad Hidayat mengungkapkan belum semua capres-cawapres memperlihatkan dukungan terhadap perdagangan karbon.

“Dari tiga calon ini, sebenarnya yang paling medukung perdagangan karbon adalah Ganjar Pranowo. Karena, dari visi-misi dan trajectory orang-orang di belakang tim kampanyenya memang pro terhadap perdagangan karbon," kata Ahmad di di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

“Kalau Prabowo, semua orang sudah tahu konsep nasionalisme dia. Kadang konsepnya bertabrakan dengan konsep lain, belum pas untuk dunia usaha misalnya. So far yang agak di tengah, belum terlalu clear adalah Anies. Walaupun dalam analisa dokumen visi-misinya, kita akui itu paling komprehensif dan paling pro lingkungan dibandingkan capres yang lain. Tapi, dalam analisa kita ada juga siapa orang-orang di belakangnya, karena good on papers belum tentu good in execution,” imbuhnya.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Gaspol Kurangi Emisi Karbon, Ganyang Plastik, Limbah Jadi Berkah

Ahmad menjelaskan, paslon Anies-Muhaimin berupaya menyeimbangkan kolaborasi pemerintah dan masyarakat.

Berita Rekomendasi

Paslon Prabowo-Gibran berkonsentrasi pada mitigasi dan pencegahan kerusakan lingkungan melalui pendekatan nasionalis.
Sedangkan paslon Ganjar-Mahfud MD menekankan mekanisme pasar dalam pengelolaan iklim.

Menurut Ahmad, di semua kubu capres ada aktor-aktor yang punya kepentingan.

Tapi, yang paling kentara adalah kubu Ganjar dan kubu Prabowo.

Ini dilihat dari visi-misi dan latar belakang orang-orang di belakang tim kampanye kedua pasangan calon ini yang pro terhadap perdagangan karbon, di mana perdagangan karbon dilihat sebagai alternatif untuk penyelesaian masalah iklim, seperti pengurangan emisi.

“Tapi, sejauh mana mereka mem-visikan dari perdagangan karbon itu belum ada. Dan, memang biasanya dokumen visi-misi itu tidak akan sampai detail secara teknis. Tapi, ide besarnya ada pada dua capres ini. Terutama Ganjar yang sudah sampai membicarakan insentif untuk pihak swasta pelaku perdagangan karbon,” kata Ahmad.

Baca juga: Tekan Emisi Karbon, Startup Pengiriman Pesanan Ini Mulai Gunakan Armada Kendaraan Listrik

Sedangkan Anies, tambah Ahmad, berada di tengah, antara pasar dan pemerintah.

Dokumen visi-misinya dibaca paling komprehensif dan paling pro-lingkungan dibandingkan capres yang lain.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas