Belum Semua Capres-Cawapres Perlihatkan Dukungan terhadap Perdagangan Karbon
Indonesia sudah memulai perdagangan karbon ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka bursa karbon pada September lalu.
Penulis: Rahmat Gilang Maulana
Editor: Dodi Esvandi
“Mungkin karena latar belakangnya sebagai akademisi yang unggul dalam naskah akademik. Tapi posisinya konservatif, jadi, tidak bisa 100 persen ke pasar. Dorongan ke arah perdagangan karbon terbatas. Namun, dalam visi-misinya ada juga ke arah sana,” ujar Ahmad.
Untuk Prabowo, dokumen visi-misinya lebih banyak menekankan tentang peran sentralistik pemerintah dan nasionalisme.
Ada kecenderungan kontrol negara yang sangat luas, yang bisa diartikan memberi peluang bagi kelompoknya sendiri.
Peneliti Carbonethics Hansen Sukma menambahkan, saat menjadi Gubernur, Ganjar punya pengalaman mengembangkan proyek energi terbarukan dan transisi energi, serta berkolaborasi dengan Norwegia.
Sementara Anies tidak terlalu teknis dalam hal perdagangannya, tapi lebih kepada kolaborasi internasional.
Baca juga: Pakai Teknologi Co-firing, PLN Bisa Tekan Emisi Karbon 1,05 Juta Ton CO2
Sewaktu menjadi Gubernur DKI Jakarta ia terlibat dalam forum kota-kota global memerangi perubahan iklim.
“Memang sulit kalau melihat ketiga calon, yang belum bisa dilihat itu dari Prabowo. Sebab, dia sendiri tidak pernah menjabat sebagai kepala daerah, sehingga kinerja dia sangat terbatas untuk merambah pasar karbon ataupun regulasi-regulasi yang terkait dengan isu lingkungan,” kata Hansen.
“Jadi, jika bisa disimpulkan, memang Ganjar itu punya fleksibilitas yang lebih tinggi terhadap pasar ketika memandang isu lingkungan. Pelibatan sektor privat soal isu lingkungan kemungkin akan lebih banyak.”
“Sementara Anies, akan lebih kontrol. Kita bisa lihat dari berbagai statement-nya, dia akan selalu melakukan re-alokasi anggaran untuk pembangunan yang sifatnya soft infrastructure atau hard infrastructure. Jadi, pada akhirnya, pemerintah akan lebih banyak berperan dalam perdagangan karbon,” kata Hansen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.