Tinggalkan PDIP Demi Ikuti Jokowi, Pengamat Prediksi Maruarar Bakal Gabung Gerindra, Golkar atau PAN
Maruarar Sirait diprediksi bakal bergabung ke partai Koalisi Indonesia Maju yang usuang Prabowo-Gibran, yakni antara Gerindra, Golkar, atau PAN.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Setelah hengkang dari PDI Perjuangan (PDIP), politisi senior Maruarar Sirait hingga kini diketahui belum menentukan langkah politiknya bakal bergabung ke partai apa.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Ara itu menyatakan bahwa ia mundur dari PDIP karena ingin mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Usai keluarnya Ara dari PDIP itu, banyak yang mempertanyakan mengenai langkah politiknya ke depan.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan, secara personal Maruarar Sirait atau Ara tetap akan mengikuti langkah politik Presiden Jokowi.
Sementara itu, secara institusional, Ara dinilai berpeluang akan pindah ke parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
"Walaupun secara institusional di tengah jalan bisa saja mengemuka arahan untuk bergabung ke partai yang sesuai dengan Koalisi Indonesia Maju," ujar Agung.
Maka dari itu, Agung menyebut beberapa parpol yang dinilainya kemungkinan besar Ara akan bergabung ke Gerindra, Golkar, dan PAN.
"Maka kemungkinan ke Gerindra, Golkar, dan PAN menjadi relevan. Walaupun menghadirkan kekuatan relawan mendukung Prabowo-Gibran lebih realistis untuk dieksekusi," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, alasan Ara keluar karena ingin mengikuti langkah Presiden Jokowi karena menurutnya, saat ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75-80 persen.
"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen," ujar Ara.
Meskipun memutuskan hengkang dari PDIP, Ara tetap mengimbau para kader PDIP untuk tetap loyal.
Baca juga: Kepergian Maruarar Sinyal Adanya Gerbong Jokowi vs PDIP, Bakal Ada Bedol Desa dari Kandang Banteng?
Ara lantas menyampaikan permohonan maafnya karena keluar dari PDIP.
"Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap bersama PDIP, tetapi Izinkanlah dengan keterbatasan saya pamit," kata Ara, Senin (15/1/2024).
Dia berharap, agar PDIP mendapatkan kader yang loyal kepada partai dan lebih profesional darinya.
"Semoga PDIP mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal lebih profesional, dan lebih berkualitas dari saya, mohon pamit. Merdeka," ucap Ara.
Ganjar Menduga Maruarar Bakal Gabung Kubu Prabowo
Mengenai hal tersebut, calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Prabowo menduga arah dukungan Ara adalah ke kelompok Presiden Jokowi, karena diakui Ganjar, keduanya memang dekat.
Menurut Ganjar, hal tersebut bisa terlihat dalam debat capres pada beberapa waktu lalu.
"Kalau Ara memang dekat dengan Pak jokowi. kalau saya menduga mereka mungkin akan mendukung kelompoknya Pak Jokowi. Karena waktu debat kemarin, anaknya sudah ikut pakai bajunya kelompok sebelah," jelasnya
Ganjar membantah bahwa keluarnya Ara dari PDIP itu untuk menggembosi suaranya di Pilpres 2024.
"Enggak ya (Mengembosi)," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan hengkangnya Ara dari PDIP itu tak memberi dampak kerusakan apapun di partai Mocong Putih tersebut.
Justru sebaliknya, menurut Djarot, akan membuat PDIP lebih solid lagi ke depannya.
Perbedaan pandangan dalam pilpres 2024 diduga membuat Ara keluar dari partai yang telah membesarkan namanya tersebut.
Djarot menegaskan, saat ini seluruh kader PDIP solid mendukung pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Maka dari itu, kata Djarot, apabila berbeda pilihan politik, sebaiknya mengundurkan diri dari partai.
"Kalau berbeda pilihan politik dengan kita silakan (keluar). Karena ini sukarela. Justru ini bikin kita solid kompak, semangat," kata Djarot ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Djarot menyebut, mundurnya Maruarar sebagai bagian mempererat konsolidasi PDIP dan mundurnya Maruarar juga tidak perlu dipersoalkan PDIP karena dilakukan secara baik-baik.
Selain itu, mundurnya kader ketika menjelang kontestasi politik adalah hal biasa dan merupakan bagian dari dinamika partai.
Dinilai Bakal Tambah Kekuatan Kemenangan Prabowo-Gibran
Hengkangnya Ara dari PDIP itu diyakini bakal menambah peluang kemenangan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 jika gabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN).
Pasalnya, Ara sendiri memiliki basis massa yang cukup kuat, terutama di kalangan anak muda.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran sekaligus Kepala BPOKK Partai Demokrat, Herman Khaeron.
"Nah kalau Mas Ara bergeser ke 2 tentu ini akan menjadi vitamin, akan menjadi tambahan kekuatan dalam rangka pemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Untuk hal ini, Herman memastikan, TKN terbuka jika Ara ingin bergabung dalam barisan pemenangan Prabowo-Gibran.
"Kami senang sekali. Bahkan ada beberapa kadernya di daerah lain pun yang berpindah yang tadinya mendukung paslon lain kemudian mendukung 02 tentu ini menjadi harapan kami," ujar Herman.
"Sebelumnya kan Mas Budiman Sudjatmiko juga, Mas Ara mundur. Itu adalah pilihan."
"Dan kalau nanti memang seperti Mas Budiman Sudjatmiko yang kemudian mendukung paslon 02, kami berterima kasih," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Maruarar Sirait Hengkang dari PDIP, Ganjar Pranowo Menduga Akan Bergabung ke Kubu Prabowo.
(Tribunnews.com/Rifqah/Fersianus Waku/Chaerul Umam) (Wartakotalive.com/Feryanto Hadi)