Gibran Diminta Mundur sebagai Wali Kota Solo, Respons AHY Irit Bicara
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), irit bicara soal desakan supaya Gibran mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Fraksi PDIP Kota Solo mendesak Gibran Rakabuming Raka untuk mundur sebagai Wali Kota Solo karena terlampau sering mengambil cuti untuk kampanye.
Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Wakil Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), irit bicara ketika ditanya perihal desakan ini.
AHY hanya melemparkan senyum setelah pertanyaan ini diajukan kepadanya.
Putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini pun meminta awak media untuk menanyakan hal lain saja.
"Pertanyaan yang lain," jawab AHY ketika ditemui di Wisma Boga, Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu (17/1/2024), dilansir TribunSolo.com.
AHY kemudian memilih menjawab pertanyaan seputar partai yang dipimpinnya, yaitu Demokrat.
Dia mengatakan partainya memiliki target kursi di DPR RI.
Untuk dapil Jawa Tengah, pria berusia 45 tahun itu menargetkan mendapatkan 10 kursi.
“Target kami bisa mengisi kursi di tiap-tiap dapil, di Jawa Tengah ada 10 dapil, saat ini baru terisi 5 dapil DPR RI dari Jawa Tengah," ucapnya.
Dirinya pun mengaku akan berjuang maksimal selama kampanye ini demi memperoleh banyak suara di Jawa Tengah.
"Saya harus all out, agar target DPR RI dari 10 dapil yang ada mengisi semua dapil, artinya 10 kursi," ungkapnya.
Baca juga: Kisah Tongkat Pangeran Diponegoro, 180 Tahun Kembali ke Indonesia Disebut Simbol Sang Ratu Adil
Situasi Gibran
Sementara itu, desakan supaya Gibran mundur dari posisinya sebagai Wali Kota Solo muncul setelah dirinya mengambil cuti selama tiga hari dalam satu minggu.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengambil cuti untuk berkampanye di Jakarta dari 15 sampai 17 Januari 2024.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Solo, YF Sukasno, menilai akibat agenda kampanye Pilpres 2024 itu, tugas Gibran sebagai wali kota banyak yang terbengkalai.