Sri Mulyani hingga Basuki Diisukan Mundur dari Kabinet, Istana Tegaskan Para Menteri Tetap Solid
Respons Istana soal Menteri Keuangan Sri Mulyani dan sejumlah menteri lain diisukan mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan sejumlah menteri lain diisukan bakal mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Merespons hal itu, Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan menteri-menteri Joko Widodo (Jokowi) tetap kompak dan solid.
"Seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya."
"Terkait isu yang sengaja dilemparkan oleh beberapa pihak bahwa ada menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan, tanyakan saja ke pihak-pihak yang melontarkan isu tersebut," kata Ari kepada wartawan, Kamis (18/1/2024).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti, berpendapat sejumlah menteri akan mengundurkan diri selepas Pilpres 2024.
"Nanti setelah pilpres (sebagian menteri mundur). Sekarang semua masih menahan diri," ujar Ray kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).
Lebih lanjut, dia memperkirakan menteri-menteri yang mundur kebanyakan dari PDIP dan Partai NasDem.
Sejauh ini, menurut Ray menteri-menteri dari kedua partai itu masih menahan diri karena mencegah hal yang tak diinginkan terjadi.
"Untuk sekarang mereka belum mundur dari kabinet sebab akan buruk terhadap partai maupun capres yang didukung oleh partai," ujar Ray.
Sebelumnya, sosok yang menyerukan isu mundurnya Sri Mulyani dkk ialah Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri.
Pernyataan itu dilayangkan oleh Faisal sebagai bentuk kekecewaan atas sikap Presiden Jokowi yang tak netral pada Pilpres 2024.
Baca juga: Sosok Menteri-menteri Andalan Jokowi yang Diisukan Mundur oleh Faisal Basri, dari Kalangan Teknokrat
Dia menilai mantan Wali Kota Solo itu berpihak kepada pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini diungkapkan Faisal Basri dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).
"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Pak Basuki (Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat," ajaknya.
Lebih lanjut, Faisal mengeklaim Sri Mulyani adalah menteri yang paling siap untuk mundur dari kabinet.
"Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (Sekretaris Kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," jelas Faisal.
Mahfud MD Tak Tahu
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, buka suara perihal Sri Mulyani hingga Basuki Hadimuljono sedang dibujuk untuk mundur dari kabinet.
Ketika ditanya apakah Sri Mulyani akan menuruti bujukan untuk mundur dari posisinya sebagai menteri, Mahfud bilang dirinya tak tahu.
"Enggak tahu saya, saya nggak tahu. Enggak pernah bicara begitu dengan bu Sri Mulyani," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).
Penjelasan Faisal Basri
Mengenai bujukannya supaya Sri Mulyani hingga Basuki mundur dari kabinet, Faisal Basri telah memberikan penjelasan.
Faisal menyebut dirinya tak secara langsung membujuk para menteri untuk mundur.
Tetapi dia menyuarakan supaya masyarakat ikut mendesak menteri-menteri Jokowi supaya mundur.
"Saya enggak (tidak mendesak langsung). Saya disclaimer, saya tidak berhubungan langsung dengan yang saya sebut. Jadi saya juga jaga jarak gitu," ujar Faisal di sela-sela Aksi Kamisan di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
"Tapi, saya kenal Bu Sri Mulyani yang punya integritas dan saya rasa 99 persen dia resah. Jadi bibit-bibitnya sudah terlihat," ungkapnya.
Faisal berpendapat saat ini para menteri sedang memperhitungkan berbagai risiko dan dampak apabila mengundurkan diri.
Dia juga mengatakan belum mendengar langsung pernyataan mundur dari Sri Mulyani maupun Basuki.
Dirinya menduga mereka masih menunggu momen yang pas untuk mundur dari jabatannya.
"Oleh karena itu, ayo kita suarakan terus, teman-teman suarakan terus (untuk mundur). Karena ini perjuangan moral."
"Dan ini paling peaceful. Engga pakai bakar-bakaran, enggak anarkis gitu," jelasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Reza Deni/Fahdi Fahlevi)