Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Imin Ingin Naikkan Anggaran Desa Rp 5 Miliar: Demi Ciptakan Desa Mandiri dan Ekonomi Kreatif

Cawapres nomor urut 2 Cak Imin menyebut sangat penting memberikan intensif tambahan untuk membangun desa, agar tumbuh ekonomi kreatif, dan SDM maju.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Cak Imin Ingin Naikkan Anggaran Desa Rp 5 Miliar: Demi Ciptakan Desa Mandiri dan Ekonomi Kreatif
(Tangkap layar YouTube KPU RI)
Cawapres 2024 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menjalani debat ke-2 Cawapres 2024, Minggu (21/1/2024), di Jakarta Convention Center (JCC). (Tangkap layar YouTube KPU RI) 

TRIBUNNEWS.COM - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) giliran mendapatkan pertanyaan di segmen ke-3 di Debat Cawapres Ke-2, Minggu (21/1/2024).

Cak Imin menyebut sangat penting memberikan intensif tambahan untuk membangun desa, agar tumbuh ekonomi kreatif, dan SDM maju.

Pertanyaan untuk Cak Imin yakni dengan subtema Desa.

Pertanyaannya:

Desa adalah daerah yang cenderung ditinggalkan warganya dampaknya desa makin kehilangan sumber daya manusia potensial. Pertanyaannya Bagaimana kebijakan dan strategi pasukan agar warga desa lebih berminat untuk tinggal dan membangun desanya?

Menjawab pertanyaan tersebut dirinya mengatakan pembangunan dari bawah yakni desa menjadi hal yang penting di zaman modern saat ini, tidak seperti di orde baru.

Hal ini juga bertujuan agar warga desa tetap tinggal dan memajukan desanya, tidak ke kota mencari pekerjaan.

Baca juga: Cak Imin Soroti Hilirisasi Dilakukan Ugal-ugalan: Merusak Lingkungan

Berita Rekomendasi

"Pembangunan dari bawah kita yakin akan tumbuh kehidupan kemasyarakatan ekonomi sosial budaya yang akan terus terjaga dan lestari, oleh karena itu sejak kita mengawali undang-undang pembangunan desa yang diikuti dengan penerapan dana desa yang terus meningkat dari tahun ke tahun," katanya, mengutip tayangan YouTube KPU RI.

Maka dari itu pembangunan infrastruktur dan transformasi desa sangat penting, lanjut Cak Imin, membuat desa tertinggal menjadi desa maju dan mandiri.

"Hari ini sudah ada 13.000 desa yang sebelumnya tertinggal kini menjadi maju, menjadi desa mandiri, dan sekarang tinggal 4.000 saja (desa tertinggal) Ini bukti infrastruktur kita berjalan baik dan dana desa berjalan baik," imbuhnya lagi.

Maka dari itu ke depan, Cak Imin menyebut programnya bersama Anies Baswedan untuk menaikkan anggaran desa sebesar Rp 5 miliar, bukan hanya untuk infrastruktur di desa tetapi kehidupan ekonomi yang tumbuh melalui bumdes dan lain-lain.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Terjadi Deforestasi Masif di Indonesia, 23 Kali Luasnya dari Pulau Madura

"Desa ini harus diberi fasilitas insentif untuk lebih maju, oleh karena itu keinginan saya menambah anggaran desa minimal Rp 5 miliar buat desa lebih maju, ini betul-betul keinginan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan SDM di des," katanya.

Cak Imin juga menyebut kearifan masyarakat desa ini harus dijaga, harus ditumbuhkan tata kelolanya sehingga menimbulkan kekuatan daya tarik wisata, dan menjadi ekonomi kreatif.

Diketahui, debat keempat Pilpres 2024 yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini menjadi debat yang kedua sekaligus yang terakhir bagi para cawapres.

Tema debat yaitu pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Total durasi khusus debat 120 menit yang terbagi dalam enam segmen.

Daftar 11 Panelis Debat Kedua Cawapres 2024

1. Prof. Dr. Ir. Abrar Saleng, S.H, M.H (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanuddin).

2. Dr. Arie Sujito, SP M.Si, (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol UGM)

3. Prof. Dr. Arif Satria, SP. MSi (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Rektor Institut Pertanian Bogor).

4. Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria).

5. Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute Presedential Services Reform).

6. Prof. Dr. Ir. Haryadi Kartodihardjo, MS (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanaan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor).

7. Prof. Dr. Ir. Ridwan Yahya, M.Sc, (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu).

8. Rukka Sombolinggi, SP, M.A (Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat).

9. Prof. Sudharto, P. Hadi, Ph.D, (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015).

10. Prof. Dr. Sulistiyowati Irianto, M.A, (Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia).

11. Ir. Tubagus Furqon Sofhani, M.A, Ph.D (Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Institute Teknologi Bandung).

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Mario Christian Sumampow)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas