Mahfud MD Singgung Pentingnya Keterbukaan Informasi Agraria untuk Berantas Korupsi Tambang
Mahfud melihat masalah data yang tidak transparan menjadi salah satu penyebab masih maraknya praktik korupsi pertambangan dan pembalakan hutan
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon waki presiden nomor urut 03 Mahfud MD menyinggung pentingnya keterbukaan informasi agraria untuk memberantas korupsi tambang atau tambant ilegal.
Mahfud melihat masalah data yang tidak transparan menjadi salah satu penyebab masih maraknya praktik korupsi pertambangan dan pembalakan hutan secara ilegal.
Baca juga: Tampil Beda, Ratusan Pendukung Ganjar-Mahfud Kenakan Kostum Penguin di Lokasi Debat, Ini Maknanya
"Sebenarnya persoalan penyelesaian SDA dan energi selalu harus menyeluruh dari hulu ke hilir. Keterbukaan informasi agraria, termasuk kehutanan misalnya," ujar Mahfud saat debat cawapres di Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Mahfud kilas balik saat dirinya menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi. Saat bersidang, banyak menangani persoalan maraknya tambang ilegal.
"Itu informasinya tertutup. Siapa yang punya lahan ilegal di sebelah sana. Ketika dibuat daftar, tidak ada di dalam daftar," kata Mahfud.
Baca juga: Mahfud MD: Sulit Bongkar Korupsi di Pertambangan, Informasinya Tertutup
Padahal, ada masyarakat yang memiliki data lahan ilegal tersebut. Hanya saja, data baru ditunjukkan ketika didalami atau diminta untuk menunjukkan.
"Karena kemudian atas nama, keterbukaan, informasi publik, mereka katakan ini rahasia.
Tidak bisa dong, rahasia itu kan bukan yang tentang data, perampasan tanah-tanah rakyat, kasus-kasusnya dimana, siapa yang menyerobot perkebunan sawit," tutur Mahfud.
"Sesudah diselidiki-selidiki apa yang terjadi di dalam analisis. Wah itu memang permainan yang buruk. Sehingga selalu disembunyikan, kalau baru orang tahu dikeluarkan satu-satu.
Tidak ada penyelesaian yang menyeluruh," tambah Mahfud.
Karena itu, ucap Mahfud, pentingnya keterbukaan informasi tentang data-data kepemilikan lahan.
"Kalau kita mau menyelesaikan, data itu menjadi basis untuk penyelesaian. Kita juga pernah, atau kami kalau bicara soal rekam jejak, kita ikut dalam upaya penyelesaian
satu peta sebagai rujukan untuk masalah-masalah tersebut," terang Mahfud.
Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI malam ini menggelar debat keempat yang diikuti oleh cawapres malam ini. Tema yang diusung didebat keempat ialah Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.