Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lokasi Desak Anies Dipindah Mendadak, Anies Ingatkan Instruksi Jokowi, Singgung Kemunduran Demokrasi

Menurut Anies pihaknya saat ini tengah menjalankan aktivitas konstitusional yang sesuai dengan perintah konstitusi sebagai kontestan di Pemilu.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Lokasi Desak Anies Dipindah Mendadak, Anies Ingatkan Instruksi Jokowi, Singgung Kemunduran Demokrasi
TIM AMIN/
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan melanjutkan kampanye akbar hari kedua di Lapangan Stadion Mini Cikarang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024). Kampanye yang dihadiri ribuan pendukungnya, Anies Baswedan mengatakan fokusnya adalah mempermudah warga mendapatkan pekerjaan. Dia menjelaskan bahwa benar banyak investasi tetapi hal itu bersifat padat modal. TRIBUNNEWS/TIM AMIN 

"Kalau sudah ada izin berarti kan seluruh ketentuan sudah terpenuhi, semuanya sudah. Artinya gini, bagi yang tingkat operasional mereka tidak melihat ada masalah, seluruh persyaratan terpenuhi ya diberi izin. Sesudah itu kemudian ada yang level strategis, baru kasih instruksi (untuk dicabut izinnya), kira-kira begitu logikanya," seru Anies.

"Nah justru ini yang jadi masalah. Kapan kita mau maju demokrasinya kalau prosedur yang sudah diikuti dibatalkan oleh kepentingan yang kita tidak tau kepentingannya apa," tandasnya.

Baca juga: Akun X Kemenhan Unggah Tagar PrabowoGibran 2024, Begini Tanggapan Anies Baswedan

Masalah Keluarga Indonesia Lebih Berat

Anies Baswedan mengaku tidak ingin protes terlalu banyak terkait dicabutnya izin acara Desak Anies.

Alih-alih menggunakan waktunya untuk protes, ia lebih fokus untuk melanjutkan agenda kampanyenya apalagi menurut Anies masyarakat memiliki masalah yang lebih besar.

"Bagi kami tekanan, kemudian hambatan yang kami hadapi walaupun besar belum apa-apa dibanding yang dihadapi keluarga-keluarga di Indonesia karena biaya hidup yang tinggi," kata Anies pada wartawan di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Selasa (23/1/2024).

Menurut Anies dalam menyuarakan perubahan, tekanan dan masalah tersebut merupakan yang harus dihadapi.

"Tapi jadi pelajaran bagi semuanya, yuk kita beri kesempatan yang sama, kesetaraan yang sama dan jadilah bagian yang bisa dicatat oleh sejarah sebagai penjaga demokrasi, penjaga konstitusi, jangan dicatat sebagai perusak demokrasi yang yang mencacatkan praktek konstitusi," pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas