Sebelum membangun dunia bisnisnya, Boy Thohir bergabung dengan Astra yang saat itu dipimpin oleh ayahnya.

Setelah itu, ia mencoba peruntungan dengan mendirikan perusahaan properti, yakni aparteman di kawasan Casablanca, Jakarta.

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Boy Thohir juga dikenal sebagai pengusaha tambang batu bara dengan grup perusahaan di bawah bendera Adaro Energy.

Adaro Energy dikembangkan bersama Edwin Soeryadjaya dan Theodore Permadi Rachmat.

Di Adaro Energy, Boy Thohir menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur.

Boy Thohir juga menjabat sebagai komisaris utama di GoTo pada tahun 2020-2023.

Bahkan, Boy Thohir turut masuk ke bisnis digital dengan menjadi pemegang saham mayoritas dari aplikasi rintisan (startup) berbasis komunitas Muslim ,yakni Umma.

Pada tahun 2020, Boy Thohir pun menduduki peringkat ke-15 orang terkaya di Indonesia yang dirilis Forbes.

Hadiri Acara ETAS

Diberitakan sebelumnya, Garibaldi Thohir menghadiri acara pertemuan relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat (ETAS).

Pada kesempatan itu, Garibaldi Thohir menyatakan sepertiga penghasil ekonomi telah berkumpul dengan Prabowo Subianto.

"Mungkin sepertiga perekonomian indonesia ada di sini pak dari mulai Djarum Grup Sampoerna Grup, Adaro Grup pokoknya grup grup semua ada di sini," kata Boy Thohir dalam sambutannya di acara pertemuan relawan ETAS, di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024).

Boy juga menyinggung soal banyaknya konglomerat yang hadir, sehingga ia menyatakan rasa hormatnya atas kehadiran Prabowo.

"Dan semuanya jadi izin bapak terima kasih atas kehadirannya luar biasa membuat semangat kita untuk tadi sekali putaran," sebutnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul Sosok Garibaldi Thohir, Kakak Erick Thohir, Orang Terkaya No 16 di Indonesia: Hartanya Rp 24 Triliun

(Tribunnews.ciom/Suci Bangun DS, Rizki Sandi Saputra, Chaerul Umam, TribunnewsWiki.com/Abdurrahman Al Farid)