Di Ponpes Nurul Khalil, Atikoh Ganjar: Berpendidikan Tanpa Adab, Ilmunya Dipakai untuk Merusak
Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Atikoh Ganjar menyatakan para santri harus merasa menjadi anak beruntung yang bisa mengenyam ilmu di ponpes.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BONDOWOSO - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti bersilahturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Khalil di Poncogati, Curah Dami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (24/1/2024).
Selain silahturahmi, Atikoh juga akan menghadiri acara istigasah.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Atikoh datang ke lokasi dengan mengenakan setelan gamis berkelir hijau dan kerudung krem.
Kehadiran Atikoh disambut ribuan santri, santriwati, dan warga sekitar Ponpes Nurul Khalil.
Beberapa dari mereka tampak saling berebut bersalaman dengan ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu.
Sebelum istigasah, Atikoh memperoleh kesempatan untuk berbicara ke hadapan santri dan santriwati.
Dia bicara tentang nilai adab.
Menurutnya, para santri harus merasa menjadi pihak yang beruntung bisa mengenyam ilmu di ponpes, karena bakal memperoleh pendidikan adab.
"Jadi, adik-adik santri harus merasa bersyukur sekali karena adab dan akhlaknya sudah dibimbing luar biasa oleh pak kiai, bu nyai, oleh ustaz dan ustazah di pesantren," kata Atikoh.
Dia mengatakan adab menjadi penting karena lebih tinggi daripada ilmu.
Baca juga: Singgung Kasus Polio, Atikoh Ganjar Ajak Masyarakat Beri Imunisasi Lengkap Kepada Anak-anak
Sebab, seseorang berpendidikan tanpa akhlak akan memakai ilmu merusak orang lain.
"Kalau ilmunya tinggi tetapi tidak memiliki adab atau akhlak, ilmunya bisa digunakan untuk merusak orang lain, untuk merugikan orang lain, untuk berbuat jahat, atau untuk merusak alam semesta, tetapi kalau akhlaknya bagus, adabnya bagus, ilmu yang dia miliki pasti untuk kemaslahatan umat," ungkap Atikoh.
Selain berbicara adab, Atikoh turut membahas program KTP Sakti yang dibawa paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dia mengatakan, KTP Sakti adalah program yang akan memperbaiki dan menyatukan data penerima manfaat, sehingga tidak ada momen warga miskin tak mendapatkan bantuan.
"Datanya itu benar-benar akurat, bu, karena sekarang ada yang seharusnya mendapatkan Bansos tidak dapet. Ada enggak di sini? PKH? KIS? KIP? Ini kalau KTP Saktinya itu sudah ada datanya itu akan riil. Jumlah yang harusnya dapat bantuan itu nanti akan terlihat di sini (KTP Sakti, red) dan yang mendaptakn itu yang benar-benar berhak," kata Atikoh.
Atikoh juga mengatakan, komitmen Ganjar-Mahfud untuk memberikan insentif bagi kader penggerak posyandu.
Menurut dia, kader penggerak posyandu banyak berperan memberantas stunting atau tengkes sampai menanggulangi Covid-19 sehingga wajar negara memberikan mereka insentif.
"Program Ganjar Pranowo dan Mahfud MD insyaallah akan memberi insentif ke kader posyandu," jelas Atikoh.