Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Soal Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari: Perlu Diklarifikasi ke Publik

Pelaporan ini buntut salam 2 jari yang teracung keluar dari jendela mobil kepresidenan dalam kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ganjar Soal Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari: Perlu Diklarifikasi ke Publik
Istimewa
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri acara Deklarasi Dukungan dari Paguyuban Kiai Kampung di Lapangan Purabaya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengatakan perlunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklarifikasi terkait salam 2 jari yang dilakukannya saat melakukan kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah.

Hal ini berkaitan dengan Jokowi yang dilaporkan ke Bawaslu RI buntut salam 2 jari tersebut.

"Saya tidak tahu jarinya (Jokowi) angkanya berapa ya. Kalau angkanya dua, perlu cukup klarifikasi apakah benar. Apakah relasi dengan sikap boleh kampanye? Itu penting untuk diberikan (penjelasan) ke publik," kata Ganjar, kepada wartawan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Sabtu (27/1/2024).

Ganjar kemudian menuturkan, akan lebih baik para pejabat publik yang memiliki potensi untuk bisa bertabrakan dengan nilai demokrasi tidak berada di jabatan publik.

Oleh karena itu, hal tersebut juga yang dipertimbangkannya bersama Mahfud MD terkait rencana cawapres nomor urut 3 itu mundur dari jabatan Menko Polhukam.

"Maka kemarin kami sendiri diskusi dengan Pak Mahfud agat potensi konflik bisa dieliminasi, ya mundur. Jadi jabatan apapun boleh, tapi mundur," ucap mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Berita Rekomendasi

"Mundur itu saya kira jadi sangat fair karena nilai demokrasinya akan sangat terjaga. Kalau tidak (mundur) akan menyulitkan," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Jaringan Aktivis Nasional Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Ganjar-Mahfud melaporkan Presiden Joko Widodo ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI atas dugaan pelanggaran pidana pemilu, Jumat (26/1/2024).

Pelaporan ini buntut salam 2 jari yang teracung keluar dari jendela mobil kepresidenan dalam kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah.

"Terkait dugaan pidana pemilu, kita menggunakan Pasal 547 UU Pemilu di mana (tindakan itu) bisa menguntungkan calon presiden dan calon wakil presiden yang lain, karena pose dua jari itu sebagai simbol nomor urut dari pasangan calon presiden dan cawapres," kata salah satu pelapor, Rapen Sinaga, ketika mendatangi Bawaslu RI.

"Jadi Joko Widodo pada saat itu berada di mobil yang merupakan fasilitas negara. Ini yang bagi kami tidak boleh dilakukan oleh seorang kepala negara dan kepala pemerintahan. Karena Joko Widodo adalah kepala negara dan kepala pemerintahan, harus netral, tidak boleh menunjukkan simbol apa pun," jelasnya.

Para pelapor menyertakan bukti berupa sejumlah berita dan video rekaman dari televisi ketika simbol 2 jari itu teracung dari jendela mobil RI 1.

Menurut mereka, viralnya video ini seharusnya sudah cukup menjadi dasar bagi Bawaslu untuk mengusut tindakan tersebut, namun hingga saat ini dibiarkan mengambang.

Oleh sebab itu, lewat laporan bernomor 049/LP/PP/RI/00.00/1/2024 ini, mereka meminta agar Jokowi dipanggil dan diperiksa oleh Bawaslu.

Akan tetapi, hingga saat ini tidak ada pernyataan atau pengakuan resmi ihwal tangan siapa yang meluncur keluar dari mobil RI 1 dan mengacungkan salam dua jari itu.

Dalam kesempatan wawancara, Presiden Jokowi tak menyangkal bahwa tangan tersebut merupakan tangan istrinya, Iriana Jokowi.

Ayah cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka itu tak ambil pusing dan berdalih bahwa suasana kunjungan kerja itu menyenangkan.

"Menyenangkan. Menyenangkan. Ya enggak tahu (mengapa) menyenangkan. Kalau ketemu masyarakat kan menyenangkan," kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas