Prabowo Kembali Beri Instruksi ke Pendukung: Kawal TPS, Jangan Sampai Surat Suara Dirusak
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto beri instruksi pendukungnya agar mengawal suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto kembali memberikan instruksi kepada pendukungnya agar mengawal suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) usai pencobolsan pada 14 Februari 2024.
Prabowo meminta para pendukungnya agar tak meninggalkan TPS hingga proses perhitungan suara selesai.
Hal itu disampaikan Prabowo di acara Kirab Kebangsaan Prabowo-Gibran di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1/2024).
"Tanggal 14 datang ke TPS, nyoblos, sesudah nyoblos jangan pulang, tunggu sampai hitungan selesai," kata Prabowo, Minggu.
Prabowo mengaku mendapat informasi bahwa ada pihak yang diduga merencanakan perusakan surat suara miliknya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun meminta seluruh masyarakat agar berhati-hati dan senantiasa ikut serta mengawasi pemilu.
"Jadi sesudah nyoblos dijaga dan dilihat, jangan sampai surat suara dirusak," ucap Prabowo.
Diketahui, indikasi kecurangan itu terjadi di Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo meminta masyarakat untuk memberikan dukungan dan mandat agar dirinya menjadi Presiden RI 2024-2029.
"Saya benar-benar minta mandat. Saya minta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, saya minta ke rakyat Indonesia, beri mandat kepada kami," ungkap Prabowo.
Prabowo berjanji bakal menuntaskan masalah kemiskinan di Tanah Air jika terpilih.
Baca juga: Prabowo Tanya Warga Jateng: Lebih Suka Pemimpin Bicara Kayak Profesor atau Seperti Saya Apa Adanya?
Sebelumnya, Prabowo juga sempat mengingatkan pendukungnya agar senantiasa ikut mengawal TPS.
Hal itu disampaikan Prabowo saat melakukan orasi di Lapangan Rawalele, Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, Subang, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).
Prabowo menilai, praktik buruk itu merupakan bentuk pengkhianatan kepada rakyat.
"Itu berarti berkhianat kepada rakyat Indonesia, itu akan menyakiti hati rakyat Indonesia. Oke, Saudara-saudara terima kasih," kata Prabowo, Sabtu.
TKN Bakal Lapor ke Bawaslu
Terkait hal ini, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal melaporkan indikasi kecurangan itu ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Wakil Ketua TKN, Habiburokhman, mengatakan, TKN saat ini terus mengumpulkan bukti dan informasi dari saksi-saksi.
"Kami mengumpulkan bukti dari saksi. Paling lambat hari Selasa sudah masuk laporannya," katanya, Minggu.
Dugaan rencana kecurangan itu menurutnya terjadi sekitar sekitar pekan ketiga Januari 2024 ini.
Ia menuturkan bahwa pada saat itu ada petinggi partai politik (parpol) yang mengumpulkan penyelenggara pemilu di sebuah hotel.
Menurut Habiburokhman, oknum tersebut berencana merusak surat suara kubu 02 karena menganggap kondisi Pilpres 2024 tidak menguntungkan koalisi partainya.
"Dalam pertemuan tersebut dibahas bahwa kondisi lapangan Pilpres tidak menguntungkan koalisi partai tersebut, mereka dalam posisi tertinggal dari Prabowo-Gibran."
"Begitu juga dengan Pileg DPR RI disebutkan bahwa partai mereka dalam posisi tertinggal."
"Mereka menyatakan, ada narasi bahwa akan melakukan kecurangan dengan cara merusak surat suara pemilih Prabowo-Gibran, DPR RI NasDem, Gerindra, dan PKS. Ini saya sampaikan apa adanya sesuai yang berkembang saat itu," urainya.
Habiburokhman mengatakan, surat suara itu dirusak menggunakan paku saat perhitungan hasil pemilihan di TPS.
"Caranya dengan merusak suara tersebut dengan menggunakan paku saat perhitungan suara di TPS," ujarnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Rizki Sandi Saputra)