Wapres Ma'ruf Amin Gembira Tidak Ada Perselisihan di Antara Ulama Pati Karena Pilihan Politik
KH Ma'ruf Amin mengaku gembira karena tidak ada perselisihan di antara ulama di Pati Jawa Tengah karena pilihan politik.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, PATI - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengaku gembira karena tidak ada perselisihan di antara ulama di Pati Jawa Tengah karena pilihan politik.
Wapres juga menyoroti harmoni di antara ulama dengan berbagai pilihan politik.
Ia menjelaskan bahwa pemilihan adalah persoalan hati dan persona.
Mengutip sabda Rasulullah, ia juga mengingatkan pentingnya memilih yang terbaik tanpa mengkhianati nilai-nilai agama.
Ia pun mengapresiasi sikap positif ulama dalam menghadapi pemilu, menekankan pentingnya persatuan tanpa terpecah belah.
Baca juga: Momen Keakraban Jokowi dengan AHY di Yogyakarta
Hal tersebut disampaikannya saat bersilaturahmi dengan para ulama se-Pati mendatang Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah (Jateng) pada Sabtu (27/1/2024).
"Saya gembira sekali ketika tadi disampaikan bahwa kiai di sini walaupun berbeda tidak terjadi perselisihan di antara mereka soal pilihan pemilu. Saya kira itu paling utama," kata Wapres.
Wapres juga mengajak para ulama untuk terus menjaga persatuan umat dan seluruh bangsa Indonesia, khususnya dalam mengawal pesta demokrasi yang akan datang.
"Mari kita jaga umat dan saya kira sikap dalam menghadapi pemilu sudah sangat bagus sekali. Dan jangan sampai umat bertengkar karena berbeda pilihan. Ini ya supaya para ulama menjaga kita," kata dia.
"Menjaga bukan dalam arti umat saja, tapi dalam arti bangsa Indonesia, karena persatuan adalah modal kita. Kalau sampai terjadi konflik, wah itu mundur kita, mundur lagi, rusak lagi, negara konflik itu hancur," sambung dia.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menanggapi perubahan zaman dengan ijtihad yang sesuai.
"Ada yang namanya masalah baru yang dulu tidak ada, masalah yang dulu berbeda dengan sekarang walaupun persoalannya sama tapi modelnya sudah berubah, sehingga memerlukan ijtihad baru," kata dia.
Selain itu, Wapres juga mencermati tantangan terkait muamalah dan perlunya mengembangkan ekonomi syariah.