Kampanye di Kandang Banteng, Kubu Prabowo-Gibran Gelar Senam Gemoy, Dihadiri Ribuan Emak-emak
Jawa Tengah selama ini dikenal merupakan kandang banteng (PDIP) yang merupakan partai pengusung Ganjar-Mahfud.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu pasangan Capres -Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran terus gencar melakukan kampanye di wilayah Jawa Tengah yang dikenal sebagai kandang PDIP.
Sejumlah kegiatan digelar untuk menjaring suara masyarakat baik yang dilakukan oleh partai pengusung, maupun relawan.
Salah satunya seperti acara Goyang Gemoy Oke Gass 02 yang digelar di Sragen, Jawa Tengah, Minggu, (28/1/2024).
Ribuan warga yang didominasi emak-emak itu berkumpul di lapangan Dukuh Mojoroto, Desa Dawungan, Kecamatan Masaran, Sragen, untuk senam Goyang Gemoy Oke Gass 02.
Kegiatan tersebut digelar oleh relawan Prabowo-Gibran bernama Gibrankan Sragen.
Motor relawan Gibrankan Sragen, Heru Satriyanto mengatakan kegiatan itu bukan sebatas olahraga atau kampanye memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah, melainkan juga menjadi ajang berbagi kepada masyarakat.
Baca juga: Akui Tak Bisa Omong Manis, Prabowo Ungkap Janjinya Sebelum Menghadap Allah
"Kegiatan ini bukan hanya senam, bukan hanya olahraga tapi juga aksi saling berbagi" kata Heru.
Warga yang hadir dalam acara tersebut berasal dari berbagai kecamatan di Sragen, terutama Kecamatan Masaran.
Selain senam mereka juga datang untuk berburu hadiah yang disediakan oleh panitia. Sebanyak 12 ribu kupon door prize dibagikan kepada masyarakat.
Sunarni, 49 tahun, warga Dukuh Terban, Kecamatan Kedawung, Sragen, Jawa Tengah, mengaku senang mengikuti acara tersebut.
Selain bisa ikut senam Gemoy yang populer ia juga mendapatkan hadiah.
"Alhamdulillah saya tidak menyangka karena tidak ada firasat atau mimpi dapat hadiah. Saya mendukung Prabowo-Gibran menang satu putaran," kata Sunarni.
Sementara itu Tri Suharni warga Mojoroto, Dawungan mengatakan bahwa menjelang pencoblosan pada 14 Februari mendatang ia memilih pulang ke Sragen hanya untuk memberikan hak pilih. Selama ini ia bekerja sebagai pedagang di Bali.