Momen JK hingga Surya Paloh Turun Gunung Temani Anies Kampanye, Bidik 50 Persen Suara di Jawa Barat
Dalam kesempatan tersebut pria yang akrab disapa JK itu menargetkan Anies-Muhaimin meraih suara di atas 50 persen di Jawa Barat.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah politikus senior mendampingi calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat berkampanye akbar di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).
Mereka adalah Surya Paloh dan Jusuf Kalla yang kompak turun gunung di Pilpres 2024.
Dalam kesempatan tersebut pria yang akrab disapa JK itu menargetkan Anies-Muhaimin meraih suara di atas 50 persen di Jawa Barat.
Baca juga: Kampanye Akbar Hari Ini: JK Dampingi Anies, Megawati Bareng Ganjar, Prabowo?
Ia memuji para pendukung Anies-Muhaimin yang semangat menghadiri kampanye tersebut.
"Kalau semangat begini di mana-mana, kita harapkan (suara Anies-Muhaimin) bisa di atas 50 persen," ujar JK.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, menyebut keberadaan Jusuf Kalla (JK) memberikan semangat menjelang Pilpres 2024.
Bagi Surya Paloh, JK merupakan sahabat lamanya sejak di Golkar.
Baca juga: Dapat Dukungan dari Ulama dan Tokoh Masyarakat Jabar, Anies: Ini untuk Menghadirkan Keadilan
"Kami ucapkan terima kasih kepada Pak JK. Bagaimana pun ini membesarkan hati kami menjelang Pemilu," katanya.
Sementara JK mengaku terkesan atas sambutan masyarakat dan simpatisan di Tegallega.
Menurut JK, semangat masyarakat juga kader memberikan harapan ke depan.
"Tentu saya mendukung Anies untuk Pilpres ini. Dan Pak Surya pun sahabat saya," ujarnya.
Peran Penting JK dan Paloh
Anies Baswedan menyebut peran JK dan Surya Paloh sangat penting. Dia menilai keduanya mampu membaca suasana secara jernih.
"Beliau (Surya Paloh) sudah mengatakan tanda-tanda diperlukan perubahan satu setengah tahun yang lalu," ujar Anies.
Adapun JK menurut Anies sudah melewati era kepemimpinan yang amat banyak.
Pria yang juga sebagai pengusaha itu menurut Anies telah terlibat di dalam pemerintahan lebih dari 25 tahun.
"Lalu merasakan betul apa yang sedang terjadi dan sampai kepada sikap bahwa harus ada perubahan," ujarnya.
Menurut Anies hal itu adalah pandangan jernih.
Pandangan yang menurutnya perlu menjadi perhatian serius bagi seluruh anak bangsa.
"Bahwa republik ini sedang berada di persimpangan jalan dan kita konsisten untuk menjaga demokrasi, konsisten menjaga negara hukum, konsisten menjaga negara, negeri ini jauh dari praktik feodalisme, nepotisme yang memang sudah kita hapus sejak awal," kata dia.
Baca juga: Kampanye Hari ke-62 Pilpres 2024: Ganjar Siap Menang Satu Putaran, Anies Kritik Ketimpangan Ekonomi
Secara keseluruhan, Anies menilai peran JK dan Surya Paloh sebagai pesan jernih bagi masyarakat untuk konsisten melakukan perubahan.
Kehadiran JK dan Surya Paloh menurut Anies mengirimkan pesan semangat kebangsaan merah putih di atas segalanya.
Kedua tokoh itu dinilainya terus menjaga negeri ini agar tidak tergelincir dalam praktek nepotisme, feodal, korupsi, yang menyimpang dari prinsip dasar negara hukum dan demokrasi.
Bandung sendiri ke depan menurut Anies sejalan dengan konsep dirinya untuk merevitalisasi 40 kota di Indonesia.
Anies juga menilai Bandung sebagai kota kreatif.
"Kota berkumpulnya talenta-talenta yang penuh kreativitas dan kita akan dorong juga terkait industri kreatif dan kegiatan kebudayaan," kata Anies.
Anies: Jawa Barat adalah Kunci
Anies Baswedan dalam pidato politiknya mengaku optimistis dirinya bersama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bisa mendulang suara di Jawa Barat.
Terlebih Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbesar dari jumlah pemilih nasional.
"Insyaallah kemenangan di Jawa Barat akan mengantarkan kita pada kemenangan Indonesia. Jawa Barat ini adalah kunci, karena itu kita bersama-sama semua hadir di sini," kata Anies.
Anies mengatakan, pertemuannya dengan warga Jawa Barat bukan sekadar bertatap mata dan berkumpul.
Dia juga ingin mengirimkan pesan dari kota perjuangan, Kota Bandung, tentang pesan perubahan.
"Ini membuktikan selama ini yang memang terjadi di masyarakat Jawa Barat selalu mengambil pilihan untuk lebih baik. Untuk bisa lebih banyak peningkatan dan itu artinya perubahan," kata Anies.
Anies pun menyinggung kehadiran Jusuf Kalla dan Surya Paloh dalam kampanye akbar tersebut.
Anies menegaskan kedua tokoh tersebut merupakan orang-orang yang jernih dalam membaca situasi kebangsaan.
Baca juga: Anies Ceritakan Pengorbanan NasDem Usung Dirinya sebagai Capres: Ancamannya Banyak
Jawa Barat Konsisten Perubahan
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 mengatakan dirinya senang karena Jawa Barat semakin hari makin terlihat berada di barisan perubahan.
Dia optimistis masyarakat Jawa Barat akan konsisten di pilihan perubahan.
"Ini membuktikan selama ini yang memang terjadi di masyarakat Jawa Barat selalu mengambil pilihan untuk lebih baik. Untuk bisa lebih banyak peningkatan dan itu artinya perubahan," kata Anies kepada wartawan di Lobi Hotel Papandayan, Bandung, Minggu (28/1/2024).
Anies melihat bahwa antusiasme masyarakat terhadap perubahan di Jabar sudah terlihat di Pilpres 2014 dan 2019. Dia yakin hal itu berlanjut di Pilpres 2024.
"Jawa Barat luar biasa, dan pagi ini massa berkumpul begitu banyak dan pesannya sama perubahan karena itu kami makin optimis Insya Allah masyarakat Jawa Barat akan konsisten di pilihan perubahan," kata Anies.
Kampanye Akbar kali ini menurut Anies adalah semacam pengukuhan semangat bahwa Jabar berada di barisan perubahan.
Anies optimistis perubahan bisa terjadi. Hal itu didukung dengan keberadaan mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla dan Surya Paloh di kampanye akbar di Bandung.
"Kami sama-sama dorong untuk dua minggu lebih ke depan kami all out untuk semua di Jabar," ujar Anies.
Anies beralasan Jabar adalah contoh terbaik terjadinya perubahan.
Hal itu didorong fakta bahwa masyarakat merasakan sulitnya mencukupi kebutuhan hidup, lapangan kerja yang terbatas.
"Pekerjaan industri padat karya yang lambat, pertanyaan untuk banyak masalah, masalah pakan ternak dan itu dirasakan sekali masyarakat Jabar yang mayoritas ada di bidang agribisnis," ujar dia.
Anies yakin harapan perubahan yang dititipkan masyarakat Jabar mendapat respons positif.