Saat Sejumlah Tokoh Senior Turun Gunung di Jabar, Kampanyekan Capresnya Demi Kuasai Tanah Pasundan
Jawa Barat menjadi lokasi favorit para tokoh senior berkampanye, pasalnya provinsi tersebut memiliki jumlah pemilih terbesar pertama di Indonesia
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh politik senior turun gunung dalam mengampanyekan Capres-Cawapres di Pilpres 2024.
Jawa Barat menjadi lokasi favorit para tokoh senior berkampanye, pasalnya provinsi tersebut memiliki jumlah pemilih terbesar pertama di Indonesia dengan total Daftar Pemilih Tetap (DPT) 35.714.901 pemilih dari total 204.807.222 pemilih nasional.
Baca juga: Megawati, Surya Paloh hingga Jusuf Kalla Turun Gunung Ikut Kampanye Akbar, Bagaimana dengan Jokowi?
Tak heran jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum NasDem Surya Paloh hingga politikus senior Golkar Jusuf Kalla turun gunung kampanye di Jawa Barat.
Megawati Kampanye di Jawa Barat
Pada Minggu (21/1/2024), Megawati Soekarnoputri membakar semangat para pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat.
Megawati yang mengenakan busana serba hitam tersebut menyampaikan orasi di tengah ribuan warga yang hadir dalam kampanye akbar tersebut.
Dalam acara bertema Hajatan Rakyat tersebut, Megawati memberikan orasi mengajak warga yang hadir untuk memenangkan Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Megawati mengungkapkan alasannya dirinya datang secara khusus ke Kota Kembang.
Megawati mengungkap dirinya mengingat sosok bapaknya, Presiden Soekarno yang ikut serta dalam kemerdekaan Indonesia dan sebagai pemimpin untuk melepaskan Indonesia dari penjajahan.
Dia menuturkan, sejak usia 16 tahun, Soekarno berkeliling Bandung sampai ke Sukamiskin untuk berdialog dengan masyarakat dan mengusung kekuatan untuk kemerdekaan Republik Indonesia.
"Nah, di sini, Bung Karno dari umur 16 tahun sudah keliling, karena beliau yakin kalau masyarakat Jawa Barat diberi pengertian, maka kemerdekaan pasti akan bergema ke tempat lain. Jadi mau tolong ibu tidak? Menangkan Ganjar-Mahfud," kata Megawati.
Megawati pun dalam orasinya menyinggung agar pendukung Ganjar-Mahfud mengawasi jalannya pemilu dan tidak tergoda dengan politik uang.
"Nanti kalo nyoblos, tetap pendirian enggak? atau jangan-jangan dibayar jadi lemes? Kalau bener enggak berpaling, menangkan nomor 3," ujar Megawati.
Megawati juga mengajak masyarakat Bandung untuk kritis menilai berbagai kampanye terselubung lewat pembagian sembako atau bansos untuk memenangkan pasangan calon (paslon) tertentu.
"Ada yang kasih sembako, mikir yang pintar, emang bisa terus-terusan kasih sembako? Lalu itu sembako duitnya dari mana? APBN kan? Kalau dari duitnya sendiri, justru curiga, duitnya dari mana?" kata Megawati.
Mendengar hal tersebut, massa yang hadir pun langsung menjawab "korupsi".
Dia mengatakan, dalam Pemilu 2024 ada tiga calon pemimpin.
Untuk itu, masyarakat harus jeli menilai ketiga calon mana yang dapat dipercaya untuk memimpin Bangsa Indonesia ke depan.
"Karena gini loh, calon pemimpin ada tiga, jangan yang namanya kesengsem, tapi lihat pengalaman politiknya, jadi dibandingkan, nanti ada debat pada nonton ya nanti malam, lalu coba pikir dari jawabannya, iya bener ya yang ibu bilang. Kalau ibu sih sudah menetapkan pilih Ganjar-Mahfud, jadi kalian mau bantu ibu, pilih Ganjar-Mahfud," tutur Megawati.
Dalam orasinya, Megawati mengingatkan kembali agara aparat dalam hal ini tentara, polisi, hingga kepala desa untuk untuk bersikap netral dan tidak tunduk pada tekanan penguasa.
Menurutnya, aparat itu abdi negara, harusnya membela rakyat, tentara itu untuk melawan musuh, bukan memukul rakyat.
"Babinsa, kepala desa, apa lagi ya? katanya pemilu untuk semua orang, tapi kok diarahin begitu. Padahal mereka itu dibayar gajinya dari uang siapa? rakyat. Jadi kepala desa jangan takut, RT jangan takut, karena kamu semua dibayar rakyat Indonesia. Betul?" ujar Megawati.
Baca juga: Ganjar Bareng Megawati Kampanye Akbar di Medan dan Yogyakarta Hari Ini
Jusuf Kalla hingga Surya Paloh Turun Gunung
Jusuf Kalla dan Surya Paloh berkampanye akbar di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).
Mereka kompak turun gunung di Pilpres 2024.
Dalam kesempatan tersebut pria yang akrab disapa JK itu menargetkan Anies-Muhaimin meraih suara di atas 50 persen di Jawa Barat.
Ia memuji para pendukung Anies-Muhaimin yang semangat menghadiri kampanye tersebut.
"Kalau semangat begini di mana-mana, kita harapkan (suara Anies-Muhaimin) bisa di atas 50 persen," ujar JK.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, menyebut keberadaan Jusuf Kalla (JK) memberikan semangat menjelang Pilpres 2024.
Bagi Surya Paloh, JK merupakan sahabat lamanya sejak di Golkar.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Pak JK. Bagaimana pun ini membesarkan hati kami menjelang Pemilu," katanya.
Sementara JK mengaku terkesan atas sambutan masyarakat dan simpatisan di Tegallega.
Menurut JK, semangat masyarakat juga kader memberikan harapan ke depan.
Baca juga: Jusuf Kalla dan Surya Paloh Turun Langsung Hadiri Kampanye Anies Baswedan di Bandung
"Tentu saya mendukung Anies untuk Pilpres ini. Dan Pak Surya pun sahabat saya," ujarnya.
Sementara itu, Anies Baswedan menyebut peran JK dan Surya Paloh sangat penting. Dia menilai keduanya mampu membaca suasana secara jernih.
"Beliau (Surya Paloh) sudah mengatakan tanda-tanda diperlukan perubahan satu setengah tahun yang lalu," ujar Anies.
Adapun JK menurut Anies sudah melewati era kepemimpinan yang amat banyak.
Pria yang juga sebagai pengusaha itu menurut Anies telah terlibat di dalam pemerintahan lebih dari 25 tahun.
"Lalu merasakan betul apa yang sedang terjadi dan sampai kepada sikap bahwa harus ada perubahan," ujarnya.
Menurut Anies hal itu adalah pandangan jernih.
Pandangan yang menurutnya perlu menjadi perhatian serius bagi seluruh anak bangsa.
"Bahwa republik ini sedang berada di persimpangan jalan dan kita konsisten untuk menjaga demokrasi, konsisten menjaga negara hukum, konsisten menjaga negara, negeri ini jauh dari praktik feodalisme, nepotisme yang memang sudah kita hapus sejak awal," kata dia.
Secara keseluruhan, Anies menilai peran JK dan Surya Paloh sebagai pesan jernih bagi masyarakat untuk konsisten melakukan perubahan.
Kehadiran JK dan Surya Paloh menurut Anies mengirimkan pesan semangat kebangsaan merah putih di atas segalanya.
Kedua tokoh itu dinilainya terus menjaga negeri ini agar tidak tergelincir dalam praktek nepotisme, feodal, korupsi, yang menyimpang dari prinsip dasar negara hukum dan demokrasi.
Bandung sendiri ke depan menurut Anies sejalan dengan konsep dirinya untuk merevitalisasi 40 kota di Indonesia.
Anies juga menilai Bandung sebagai kota kreatif.
"Kota berkumpulnya talenta-talenta yang penuh kreativitas dan kita akan dorong juga terkait industri kreatif dan kegiatan kebudayaan," kata Anies.
Baca juga: Megawati dan Slank Direncanakan Hadiri Kampanye Terbuka Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Yogyakarta
Pemilih Jawa Barat Terbanyak
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jumlah pemilih yang akan mencoblos di Pemilu 2024.
Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pemilu 2023 mencapai 204,8 juta atau tepatnya 204.807.222 pemilih.
Dari total pemilih nasional di Pemilu 2024, jumlah pemilih di Pulau Jawa mencapai 56 persen atau lebih dari 115 juta pemilih.
Hal ini membuat Pulau Jawa masih menjadi episentrum perebutan suara terutama saat Pilpres 2024.
Di sisi lain, provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Pemilu 2024 adalah Jawa Barat dan yang paling sedikit adalah Papua Selatan.
Selengkapnya, inilah rincian jumlah pemilih Pemilu 2024 di 38 provinsi, dikutip dari kpu.go.id:
1. Provinsi Aceh: 3.749.037 pemilih
2. Provinsi Sumatera Utara: 10.853.940 pemilih
3. Sumatera Barat: 4.088.606 pemilih
4. Provinsi Riau: 4.732.174 pemilih
5. Provinsi Jambi: 2.676.107 pemilih
6. Provinsi Sumatera Selatan: 6.326.348 pemilih
7. Provinsi Bengkulu: 1.494.828 pemilih
8. Provinsi Lampung: 6.539.138 pemilih
9. Provinsi Kep Bangka Belitung: 1.067.434 pemilih
10. Provinsi Kep Riau: 1.500.974 pemilih
11. Provinsi DKI Jakarta: 8.252.897 pemilih
12. Provinsi Jawa Barat: 35.714.901 pemilih
13. Provinsi Jawa Tengah: 28.289.413 pemilih
14. Provinsi DI Yogyakarta: 2.870.974 pemilih
15. Provinsi Jawa Timur: 31.402.838 pemilih
16. Provinsi Banten: 8.842.646 pemilih
17. Provinsi Bali: 3.269.516 pemilih
18. Provinsi Nusa Tenggara Bara: 3.918.291 pemilih
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur: 4.008.475 pemilih
20. Provinsi Kalimantan Barat: 3.958.561 pemilih
21. Provinsi Kalimantan Tengah: 1.935.116 pemilih
22. Provinsi Kalimantan Selatan: 3.025.220 pemilih
23. Provinsi Kalimantan Timur: 2.778.644 pemilih
24. Provinsi Kalimantan Utara: 504.252 pemilih
25. Provinsi Sulawesi Utara: 1.969.603 pemilih
26. Provinsi Sulawesi Tengah: 2.236.703 pemilih
27. Provinsi Sulawesi Selatan: 6.670.582 pemilih
28. Provinsi Sulawesi Tenggara: 1.867.931 pemilih
29. Provinsi Gorontalo: 881.206 pemilih
30. Provinsi Sulawesi Barat: 985.760 pemilih
31. Provinsi Maluku: 1.341.012 pemilih
32. Provinsi Maluku Utara: 953.978 pemilih
33. Provinsi Papua: 727.835 pemilih
34. Provinsi Papua Barat: 385.465 pemilih
35. Provinsi Papua Selatan: 367.269 pemilih
36. Provinsi Papua Tengah: 1.128.844 pemilih
37. Provinsi Papua Pegunungan: 1.306.414 pemilih
38. Provinsi Papua Barat Daya: 440.826 pemilih
Sementara itu, jumlah pemilih luar negeri di 128 negara perwakilan mencapai 1.750.474 pemilih.
Bila ditinjau dari jenis kelamin, jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibanding laki-laki.
Masing-masing jumlahnya adalah pemilih perempuan 102.588.719 orang dan pemilih laki-laki 102.218.503 orang.
Sementara itu, dari segi demografi usia, didominasi oleh para pemilih yang berumur lebih dari 40 tahun dengan jumlah 98.448.775 (48,07 persen).
Kemudian diikuti pemilih berusia antara 17-30 tahun, sebanyak 63.953.031 (31,23 persen); pemilih berusia 31-40 tahun sejumlah 42.398.719 (20,70 persen), dan kurang dari 17 tahun 6.697 (0,0003).
KPU juga telah menetapkan 823.220 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam negeri untuk Pemilu 2024.
Dikutip dari Kompas.com, jumlah ini bertambah 13.723 TPS dibandingkan Pemilu 2019 yang diselenggarakan di 809.497 TPS.
Jumlah ini mencakup pemilih di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, dan 83.731 desa/kelurahan.
Sementara itu, di luar negeri, terdapat 3.059 titik pemungutan suara di 128 wilayah kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
Sebanyak 3.059 titik itu terbagi ke dalam TPS, pos, maupun kotak suara keliling, sebagai 3 metode pemungutan suara yang bisa dilakukan di mancanegara.