Kawal Pemilu Aman dan Damai, Santri Madura Gelar Istighosah dan Zikir Akbar
Dalam upaya penguatan kesadaran politik masyarakat, Paguyuban Lora dan Santri Madura bersama MWC NU Giliraja berkomitmen mengawal proses pemilu damai.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Acos Abdul Qodir
“Dalam proses politik yang tentu saja eskalasinya sudah makin tinggi ini, kami berharap penyelenggara pemilu dan tokoh agama mampu mengedukasi masyarakat untuk tidak menggunakan isu SARA dalam pemilu. Bagaimanapun, isu ras dan agama mampu meretakkan keakraban bersaudara,” tutupnya.
Baca juga: Survei Point Indonesia Sebut Gerindra Geser Dominasi PDIP, Bagaimana dengan Temuan 4 Lembaga Lain?
Acara ini digelar bekerjasama dengan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Giliraja.
Hadir pada kegiatan tersebut sejumlah kiai yang sekaligus pengurus Mustasyar dan Syuriah MWC NU Giliraja, antara lain K. Mulyadi, KH. Ainur Rahman, K. Muhammad Adi Aziz, K. Abd. Halim Al A’la, K. Adam, dan K. Abd. Ghani.
Selain itu, hadir sejumlah tokoh masyarakat, baik dari perangkat pemerintah hingga pengurus organisasi keagamaan di wilayah setempat.
Kegiatan yang dihadiri ratusan undangan berlangsung khidmat dan tertib.
Pembacaan istighosah dan dzikir akbar dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, K. Huda.
Setelah itu, pembacaan teks Deklarasi Damai yang berisi lima poin komitmen dibacakan K. Huda dan diikuti oleh semua undangan.
Kegiatan diakhiri dengan doa yang dipimpin K. Abd. Halim Al A’la.