Fahri Hamzah hingga Guntur Soekarno Tebar Ancaman Jelang Pencoblosan, Ini Sederet Responsnya
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah dan Putra pertama proklamator Ir Soekarno atau Bung Karno, Guntur Soekarnoputra mengucapkan hal jelang
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pernyataan kontroversial terucap dari tim sukses pasangan calon peserta Pilpres 2024.
Tak hanya ajakan menjaga dan menciptakan situasi kondusif dalam menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024, ada juga pernyataan kontroversial.
Contohnya yang diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah dan Putra pertama proklamator Ir Soekarno atau Bung Karno, Guntur Soekarnoputra.
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bertaruh akan ada capres yang menjadi tersangka di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Fahri, membela harta milik capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Harta kekayaan Prabowo yang ramai dimaksud pasca debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Fahri menyebut kekayaan milik Prabowo itu halal.
"Daripada iri dengan harta orang yang legal dan halal, mending kita taruhan: 'Siapa calon yang jadi tersangka setelah kalah sekali putaran?'" tulis Fahri Hamzah dalam akun X miliknya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni mengatakan Fahri kurang tepat.
"Saya tidak ngerti kenapa Bang Fahri segitunya menanggapi urusan debat ini. Wong namanya debat capres, ya, memang begitu, kan? Para kandidat dituntut adu gagasan, menguji konsistensi pikiran, dan jika memang ada penyampaian yang dirasa kurang tepat, seharusnya dibantah dengan argumen dan data, bukan ancaman penjara," kata Sahroni kepada wartawan Selasa (9/1/2024).
Sahroni menegaskan bahwa ancaman ‘yang kalah jadi tersangka’ itu sangat mengkhawatirkan untuk praktik demokrasi di tanah air.
"Kenapa sampai harus berstatement sejauh itu? Jangan mentang-mentang Bang Fahri dan paslon yang abang dukung berasal dari koalisi yang memegang kekuasaan jadi bisa mengancam begitu," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.
Lebih lanjut, Sahroni juga menegaskan tentang pentingnya Hamzah mengedepankan sikap tidak sombong dan rendah hati.
“Lalu tentang satu putaran. Saya tahu Bang Fahri sangat ingin menang satu putaran dan saya juga tidak menyalahkan beliau soal itu. Tapi dari berbagai twit dan perkataannya terlihat sekali kesombongan dan takabur seolah-olah pasti satu putaran," ujarnya.
Sementara itu, calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi perkataan, Fahri Hamzah.