Mundur dari Kabinet Jokowi, Ganjar Sebut Mahfud Contoh Teladan Pemimpin yang Baik
Ganjar mengatakan bahwa saat ini muncul keresahan di tengah masyarakat perihal proses demokrasi di Tanah Air.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD merupakan contoh teladan pemimpin yang baik karena mundur dari kabinet untuk menghindari konflik kepentingan.
Ganjar menyebut, bahwa pada pembangunan politik harus disertai contoh demokrasi yang lebih baik, dan contoh teladan pemimpin yang baik, tidak ada konflik kepentingan.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Tugas Negara adalah Ciptakan Keadilan Sosial, Bukan Bantuan Sosial
“Soal politik harus diberi contoh, demokrasi harus lebih baik, contoh teladan pemimpin yang baik, dan tidak ada konflik kepentingan seperti Pak Mahfud yang mundur dari kabinet untuk membangun integritas yang baik,” ujar Ganjar pada Debat Kelima Capres Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Minggu (4/2/2024).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan tema debat kali ini adalah: kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. Debat menghadirkan ketiga Capres: Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bahwa saat ini muncul keresahan di tengah masyarakat perihal proses demokrasi di Tanah Air.
Baca juga: Solusi Ganjar soal Biaya Kuliah Mahal, Minta Liberalisasi Pendidikan Dihentikan
Keresahan ini membuat para aktivis dan budayawan seperti Gus Mus, Romo Frans Magnis Suseno, Goenawan Mohamad dan sejumlah kampus bersuara serta mengeluarkan petisi.
“Sehingga keresahan yang muncul dari Gus Mus, Muhammadiyah, Romo Frans Magnis Suseno, Goenawan Mohamad dan kampus-kampus harus jadi catatan kita bersama,” katanya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menekankan bahwa dalam konteks ber-Indonesia dan berbudaya harus dalam koridor yang baik.
“Kenapa ini kita lakukan? Karena itulah suara yang kami dengarkan saat menginap di rumah warga, mereka membuka unek-uneknya. Itulah kami sampaikan Tuanku adalah Rakyat, Jabatan Hanyalah Mandat,” pungkas Ganjar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.