Nasib Butet Kartaredjasa: Laporan di Polda DIY Dicabut, Kini Dilaporkan ke Bawaslu
Setelah laporannya ke Polda DIY dicabut, kini Butet Kartaredjasa harus menghadapi laporan di Bawaslu DIY.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Seniman Butet Kartaredjasa belum bisa bernafas lega.
Setelah laporannya ke Polda DIY dicabut, kini Butet Kartaredjasa harus menghadapi laporan di Bawaslu DIY.
Adalah relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) yang melaporkan Butet Kartaredjasa ke Bawaslu DIY atas dugaan pelanggaran kampanye pemilu.
Laporan dikirimkan langsung oleh perwakilan ABJ, Jumat (2/2/2024) ke kantor Bawaslu DIY.
Dalam laporan tersebut, ABJ melihat adanya indikasi pelanggaran kampanye Pemilu 2024 oleh seniman Butet Kartaredjasa, saat membacakan pantun orasi kampanye akbar PDIP di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Minggu (28/1/2024) lalu.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu DIY, Bayu Mardinta Kurniawan, mengatakan laporan dugaan pelanggaran kampanye Pemilu 2024 yang dikirim oleh salah satu relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah diterima.
Dirinya masih butuh waktu untuk mempelajari syarat-syarat formil pada dokumen pelaporan yang telah diterima.
Pihaknya juga masih perlu melakukan kajian awal bersama jajaran komisioner lain di Bawaslu DIY.
Seniman Butet Kartaredjasa Kini Dilaporkan ke Bawaslu DIY
Setelah dilaporkan ke Polda DIY dan laporan itu telah dicabut, seniman Butet Kartaredjasa kini dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY oleh relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) atas dugaan pelanggaran kampanye pemilu.
Laporan dikirimkan langsung oleh perwakilan ABJ, Jumat (2/2/2024) ke kantor Bawaslu DIY.
Dalam laporan tersebut, ABJ melihat adanya indikasi pelanggaran kampanye Pemilu 2024 oleh seniman Butet Kartaredjasa, saat membacakan pantun orasi kampanye akbar PDIP di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Minggu (28/1/2024) lalu.
Sekjen DPP Arus Bawah Jokowi, Arie Nugroho, mengatakan hal yang dilaporkan yakni Butet Kartaredjasa memberikan pernyataan yang tidak sepantasnya dilakukan pada masa Pemilu 2024.
Arie menuturkan, Butet Kartaredjasa tidak menyosialisasikan program pasangan calon Ganjar-Mahfud, tetapi justru menebar kebencian dengan mengatakan Jokowi mirip binatang.
"(Kata) Asu ok, apakah itu umpatan yang biasa bagi Butet juga menjadi kewajaran dikatakan di hadapan peserta kampanye?," kata Arie.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.