Respons Cak Imin soal Peluang Koalisi AMIN dan Ganjar-Mahfud Usai Ahok Tancap Gas Ikut Kampanye
Cak Imin tidak ingin buru-buru mengomentari potensi koalisi pasangan calon 01 dan 03 di putaran kedua dalam Pemilu 2024, pilih tunggu pascacoblosan.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak ingin buru-buru mengomentari potensi koalisi pasangan calon 01 dan 03 di putaran kedua dalam Pemilu 2024.
Cak Imin masih ingin melihat kondisi konstelasi politik pasca coblosan pada 14 Februari 2024 nanti.
Apalagi, PDIP saat ini mulai menerjunkan sejumlah elite untuk turun gunung memenangkan pasangan calon Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Termasuk, Eks Komut Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Belum terpikirkan ya (koalisi 1 dan 3), Kita konsentrasi pemenangan dulu,"singkat Cak Imin, Senin (5/2/2024).
Ahok saat ini telah mundur dari jabatan Komut Pertamina.
Dia telah mengumumkan itu pada 2 Februari 2024 melalui akun media sosial miliknya.
Ahok kemudian memutuskan turun gunung untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Pria 57 tahun tersebut terlihat saat kampanye Ganjar-Mahfud di Gelora Bung Karno pada Sabtu pekan kemarin.
Dia menunjukkan gestur salam metal khas pasangan calon yang diusung PDIP dalam Pemilu 2024.
Turun gunungnya Ahok membuat isu peluang koalisi Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud pun disorot.
Terlebih, kehadiran Ahok berpeluang mengecilkan peluang isu tersebut terealisasi.
Itu tak lepas karena Ahok sempat menjadi pesaing Anies dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
Saat itu, Ahok maju bersama Djarot Saiful Hidayat.