Wakil Ketua TPN: Ganjar-Mahfud akan Kembangkan SDM Rakyat Kecil
Ammar juga meyakini, bahwa Ganjar memiliki konsep memperkuat program asupan makanan bergizi dan sehat, seperti banyak serat, sayur serta buah.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud MD sebagai calon pemimpin nasional yang menjunjung tinggi komitmen kerakyatan nampak jelas di putaran akhir debat calon presiden yang digelar KPU RI pada Minggu (4/2/2024) kemarin.
Publik mudah mengenalinya dengan mendengarkan closing statement di mana Ganjar Pranowo memastikan dirinya bersama Mahfud MD tak mau mengecewakan rakyat.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ammarsjah Purba mengatakan, kelak bila pasangan Ganjar-Mahfud memenangi Pilpres 14 Februari 2024, kebutuhan akan fasilitas kesehatan, pendidikan, lapangan kerja mesti dipenuhi.
“Hal itu mesti betul-betul dilakukan agar bangsa kita punya investasi besar terhadap SDM,” kata Ammarsjah Purba, Selasa (6/2/2024).
Ammar pun mengulas bahwa Ganjar Pranowo maupun Mahfud MD tumbuh di keluarga sederhana, sebagaimana mayoritas masyarakat Indonesia umumnya.
Oleh karenanya, tak heran empati mereka tinggi atas kondisi rakyat. Khusus soal tengkes atau stunting.
Ammar juga meyakini, bahwa Ganjar memiliki konsep memperkuat program asupan makanan bergizi dan sehat, seperti banyak serat, sayur serta buah.
“Capaian di Jateng akan dilanjutkan Ganjar,” tambah Ammar.
Artinya kualitas kesehatan ibu dan anak Indonesia dinaikkan, utamanya dalam asupan nutrisinya.
Saat menjabat Gubernur Jawa Tengah Ganjar mempunyai program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta kasus stunting.
Komitmen kerakyatan juga telah diujudkan Ganjar di bidang pendidikan, antara lain dengan mencari kesempatan pendidikan bagi warga tak mampu lewat program SMK Gratis.
Menurut Ammar, program pendidikan ini terintegrasi dengan dunia industri. Dengan demikian lulusannya langsung mendapat kesempatan kerja.
“Pendidikan adalah faktor utama membangun SDM unggul, semisal generasi baru lulusan pendidikan vokasi dapat langsung terjun ke lapangan kerja,” tambah Ammar.
Selanjutnya, Ganjar dan Mahfud MD tak ingin berhenti pada tingkat SMK, namun lebih tinggi lagi, yaitu menyiapkan SDM unggul melalui perguruan tinggi atau politeknik. Ini terkait dengan gencarnya kebijakan hilirisasi mineral dikumandangkan namun talenta sendiri belum tersedianya talenta.
Pasalnya, jumlah orang muda yang punya kompetensi berperan sangat terbatas, akibatnya tenaga asing mengambil kesempatan-kesempatan yang terbuka.
“Realitas seperti ini yang ingin diterobos Mas Ganjar dan Prof Mahfud,” ujar Ammar.
Dia juga menyayangkan jika biaya pendidikan yang tidak terjangkau bagi banyak orang. Jumlah lulusan SMA/SMK per tahun sekitar 3,7 juta orang, namun hanya 58 persen yang sanggup melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, keterbatasan biaya menjadi kendala.
“Mas Ganjar dan Prof Mahfud paham betul bagaimana beratnya orang tua membiayai kuliah anaknya, kini skema bantuan pendidikan sudah disiapkan” pungkas Ammar.