Ganjar Puji Rektor Unika yang Tolak Permintaan Buat Video Apresiasi Jokowi: Sikap Luar Biasa
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengaku tak terima dengan adanya desakan polisi pada para rektor untuk membuat video apresiasi Presiden Jokowi.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
"Tidak ada sama sekali, sekali lagi saya ulangi bahwa ajakan kepada tokoh masyarakat tokoh agama pemuda termasuk ada mahasiswa civitas akademika itu mengajak mensupport terciptanya pemilu damai," katanya di Kota Semarang, Selasa (6/2/2024).
Ia mengatakan, penolakan pembuatan video dari Rektor Unika bagian dari pilihan.
"Yang Unika itu kan yang kami tangkap itu pilihan. Kami berhadapan dengan orang-orang dengan intelektual yang bagus."
"Punya pilihan narasi-narasi mana yang disampaikan untuk memberikan kesejukan bagi warga kota Semarang," imbuhnya.
Baca juga: Survei Populi Center Sebut Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi 80 Persen, Bagaimana Lembaga Lain?
Kapolrestabes Semarang menyebut, tidak ada paksaan dalam pembuatan video tersebut.
Bahkan, sebelum permintaan pembuatan video testimoni akan disampaikan video di-publish dengan tujuan agar pesan dari tokoh ini sampai khalayak luas.
Dalam memilih tokoh, kata dia, juga tidak sembarangan yakni tokoh yang dianggap layak memberikan pesan kamtibmas di Kota Semarang.
"Memang ada beberapa yang menolak tapi banyak yang men-support kegiatan ini," jelasnya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu mengatakan, dalam rangka menjaga pemilu ini ada kegiatan cooling system dengan cara meminta beberapa tokoh baik agama, tokoh masyarakat, dan orang-orang yang punya kompetensi untuk bisa membantu situasi kamtibmas bisa berjalan aman lancar dan tertib lewat pesan video kamtibmas.
"Tidak ada arahan untuk mendukung salah satu paslon (Presiden dan Wakil Presiden)," katanya.
Baca juga: Penjelasan Kapolrestabes Semarang Soal Permintaan Video Apresiasi Jokowi kepada Rektor Unika
Rektor Unika Menolak Permintaan Polisi
Diberitakan sebelumnya, Rektor Unika Ferdinandus Hindarto menolak permintaan polisi membuat video apresiasi kinerja Jokowi dan ajakan untuk memilih penerusnya.
Padahal hasil video tersebut berdasarkan keterangan dari polisi yang bersangkutan bakal diserahkan kepada Kapolda Jateng.
"Iya, video itu akan diserahkan ke Kapolda (Jateng). Namun, saya tolak untuk membuat videonya," katanya di Gedung Mikael Kampus Soegipranata Semarang, Selasa (6/2/2024).