Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Imin: Kampus Saja Kritikannya Keras, Masa Politisi Tidak Keras

Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkap alasan sering mengkritik pedas pemerintah.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Cak Imin: Kampus Saja Kritikannya Keras, Masa Politisi Tidak Keras
Tribunnews.com/Reza Deni
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Ponpes Darul Karoma, Solo, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024). Cak Imin mengungkap alasan sering mengkritik pedas pemerintah. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkap alasan sering mengkritik pedas pemerintah.

Dia mengatakan itu saat ditemui berkampanye di Kabupaten Bandung, Kamis (8/2/2024).

"Kampus saja (kritikannya) keras, masa politisi enggak keras," ujar Cak Imin setelah menggelar kampanye bertema Bandung Ngahiji Amin (Anies-Muhaimin) Ngajadi di Nagreg, Kabupaten Bandung.

Dia juga mengungkapkan soal sindiran-sindiran yang belakangan muncul di media sosial terhadap pasangan calon lain.

"Kalau yang terakhir, terbaru, ini kan sudah kuliah S2, tapi pilih itu rugi dong. Kampus saja kritis masa kita enggak kritis, rugi dong," ujar Muhaimin yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Gus Imin juga memperingatkan Eirick Tohir agar tidak menyebar hoaks soal BUMN mau dijadikan koperasi.

"Kampanye, ya, kampanyelah, tidak usah pakai hoaks begitu," katanya. (*)

Baca juga: Soal BUMN Jadi Koperasi, Erick Thohir Disebut Sebar Hoaks dan Tak Berpikir Kritis, Begini Awalnya

Jokowi Ketahuan Makan Bareng Kaesang di Masa Kampanye, Cak Imin: Sebagai Pemimpin, Kedepankan Etika

BERITA REKOMENDASI

Cawapres 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin turut menanggapi perbincangan netizen tentang Presiden Jokowi makan bareng dengan Kaesang Pangarep, anak bungsunya yang juga Ketua Umum PSI di masa kampanye. 

Tak berkomentar banyak, Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB itu meminta Jokowi agar memimpin bangsa dengan etika.

“Sekali lagi mari sebagai pemimpin kita kedepankan etika berbangsa bernegara,” kata Cak Imin saat ditemui di Gor C-Tra Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/2/2024).

Sebelumnya, momen keakbaran Jokowi-Kaesang ini terjadi saat keduanya tengah berada di Sumatra Utara.

Kaesang sedang mendampingi Prabowo-Gibran kampanye akbar.  Sedangkan Jokowi tengah kunker untuk meresmikan jalan tol.

Kaesang lalu mengajak ayahnya itu untuk makan malam bersama di Sun Plaza, Medan.

Sikap Jokowi ini dinilai kontradiktif dengan pernyataannya tidak ingin terlibat kampanye dan memihak paslon manapun yang disampaikan Jokowi sehari sebelum pertemuan dengan Kaesang

Cak Imin pun kembali mengingatkan Jokowi dengan ucapannya.

“Mari kita sesuaikan ucapan dengan tindakan, insyaAllah kalau itu dilakukan maka Indonesia akan selamat,” kata Cak Imin.

Baca juga: Jokowi Nyatakan Tak Akan Kampanye, Cak Imin: Bagus, Ada Kesadaran

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menepis kabar yang menyebutkan dirinya akan ikut berkampanye pada Pilpres atau Pemilu 2024.

Sebelumnya beredar kabar Presiden akan turun berkampanye memenangkan salah satu pasangan Capres-Cawapres.

"Yang bilang siapa," kata Jokowi di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Rabu, (7/2/3024).

Presiden mengatakan bahwa pernyataannya beberapa waktu lalu hanya menjelaskan bahwa ada aturan seorang Presiden boleh memihak atau berkampanye. Bunyi aturan tersebut bahkan pernah ia tunjukkan kepada publik.

"Ini saya ingin menegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya, bahwa presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk kampanye dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya," katanya.

Meskipun diperbolehkan undang-undang untuk berkampanye, Jokowi mengaku tidak akan mengambil kesempatan tersebut.

"Tapi jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye? Saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye," pungkasnya.

TKN Minta Rakyat Beri Jokowi Kans Bangun Dinasti Politik, Cak Imin: Kebodohan yang Disosialisasikan

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengomentari pernyataan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Sebelumnya, TKN Prabowo-Gibran meminta masyarakat untuk memberi kesempatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun dinasti politik.

Menurut Cak Imin, permintaan itu benar-benar sebuah kebodohan sebab Indonesia adalah negara demokrasi.

"Itu benar- benar kebodohan yang disosialisasikan. Ini negara demokrasi," ujar Cak Imin di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa barat Rabu (7/2/2024) malam, dilansir TribunJabar.id.

Cawapres 01 Muhaimin Iskandar di acara Slepet Imin di Universitas Amikom Yogyakarta, Senin (5/2/2024). (Foto: Dokumentasi Media Timnas AMIN).
Cawapres 01 Muhaimin Iskandar di acara Slepet Imin di Universitas Amikom Yogyakarta, Senin (5/2/2024). (Foto: Dokumentasi Media Timnas AMIN). (Tribunnews.com/Reza Deni)

Ketua Umum PKB itu menegaskan bahwa Indonesia adalah sebuah negara.

Bahkan, sambungnya, tak ada satu pun kerajaan atau kesultanan di dunia ini yang tak melibatkan partisipasi masyarakat.

"Semua kerajaan sudah berubah semua, jadi kerajaan plus demokrasi," sambungnya.

Cak Imin menambahkan, kerajaan yang paling tua saja, yaitu Inggris sudah berubah menjadi demokrasi parlementer di mana rajanya menjadi simbol.

"Itu harus diubah cara berpikirnya," papar pria berusia 57 tahun itu.

Gus Imin mengatakan, yang paling tua saja, Inggris sudah demokrasi parlementer yang rajanya menjadi simbol.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Alasan Cawapres Muhaimin Iskandar Sering Keluarkan Kritik Keras, Bawa-bawa Kampus

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas