Seniman hingga Budayawan Ikut Aksi Jalan Mundur di Yogya, Simbolikan Kemunduran Demokrasi
budayawan, seniman hingga aktivis asal Yogyakarta, menggelar aksi jalan mundur dengan rute Alun-alun Utara Yogyakarta menuju Gedung Agung Kota
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah budayawan, seniman hingga aktivis asal Yogyakarta, menggelar aksi jalan mundur dengan rute Alun-alun Utara Yogyakarta menuju Gedung Agung Kota Yogyakarta, pada Kamis (8/2/2024) malam.
Aksi ini merupakan simbolisasi dari mundurnya demokrasi di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan. Kemunduran itu tercermin sejak dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres-cawapres, hingga KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang terbukti melanggar etik dalam putusan DKPP.
Pegiat media sosial, yang juga politikus PDIP Tengku Zanzabella ikut hadir dalam aksi tersebut, bersama Eko Wahyu Nugroho alias Eko Bebek, pengusaha sekaligus seniman asal Yogyakarta.
"Aksi jalan mundur malam ini sebagai bentuk simbol kemunduran demokrasi kita," kata Zanzabella dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).
Zanzabella mengatakan kemunduran demokrasi terjadi karena adanya praktik pelanggengan kekuasaan. Padahal kata dia, pejabat negara atau kepala negara tidak boleh terlibat dalam konflik kepentingan politik.
“Semua unsur rakyat, baik masyarakat sipil, aktivis mahasiswa, seniman, Guru Besar terus bersatu padu melawan prinsip-prinsip demokrasi yang sudah dipelencengkan oleh Jokowi dan sengaja menggunakan semua instrumen-instrumen negara untuk melanggengkan kekuasannya. Akan semakin membesar, menghebat gerakan ini, kita lihat saja nanti ke depan apa yang terjadi," kata dia.