Film Dirty Vote Disebut Kampanye Hitam, Walhi: Terlalu Jauh dan Mengada-ada
Satrio Manggala merespon soal Film Dirty Vote yang dianggap sebagian kalangan sebagai kampanye hitam (black campaign).
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Hasanudin Aco

Airlangga mengatakan Indonesia merupakan negara dengan sistem demokrasi terbesar setelah Amerika Serikat dan India. Oleh karenanya ia meminta Pemilu tidak diganggu oleh hal hal yang belum tentu benar.
"Jadi ya kita dorong aja pemilu sesuai dengan mekanisme yang ada dan kita optimis jangan ada pemilu yang diganggu oleh hal hal semacam itu," katanya
Airlangga menilai film Dokumenter berjudul “Dirty Vote” merupakan bagian dari black campaigne atau kampanye hitam. Oleh karenanya terkait film tersebut tidak perlu banyak dikomentari.
"Itu kan namanya black movie, black campaign, ya kalo itu kan ngga perlu dikomentari," katanya.
Airlangga menilai film tersebut bermuatan politis karena dikeluarkan atau dirilis pada masa minggu tenang Pilpres 2024.
"Ya artinya kan namanya juga black movie (apalagi dikeluarin) pas minggu tenang akhir akhir ini," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.