Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Film Dirty Vote Disebut Kampanye Hitam, Walhi: Terlalu Jauh dan Mengada-ada

Satrio Manggala merespon soal Film Dirty Vote yang dianggap sebagian kalangan sebagai kampanye hitam (black campaign).

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Film Dirty Vote Disebut Kampanye Hitam, Walhi: Terlalu Jauh dan Mengada-ada
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Massa yang tergabung dalam Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat (Walhi Jabar) menggelar aksi memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (5/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manager Kajian Kebijakan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Satrio Manggala merespon soal Film Dirty Vote yang dianggap sebagian kalangan sebagai kampanye hitam (black campaign).

Menurut Satrio tudingan tersebut terlalu jauh dan mengada-ada.

"Saya kira terlalu jauh memperkirakan itu sebagai kampanye hitam. Tentu kalau kampanye berdasarkan Undang-Undang Pemilu punya definisinya sendiri," kata Satrio kepada Tribunnews.com, Senin (11/2/2024).

Satrio menjelaskan jika itu video itu disebut kampanye hitam maka dia mempertanyakan tiga pakar tersebut berkampanye untuk siapa.

"Karena film itu semuanya kena juga. Bukan hanya 02 itu faktanya. Misalnya ada rekam jejaknya, yang mana bentuk kecurangannya diurai di dalam Dirty vote itu," jelasnya.

Baca juga: Soal Kecurangan Pemilu di Film Dirty Vote, Pengamat: Publik Milii Perasaan dan Pandangan Sama

Menurut dia  film itu terlalu terburu-buru diintepretasikan dan tidak ditonton secara utuh.

Berita Rekomendasi

Atas sebab itu ia menilai sebaiknya dibalas dengan fakta lainnnya.

"Saya khawatir malah yang terlalu tergesa-gesa memberikan interpretasi itu tidak menonton secara utuh. Atau pun kalau tim paslon 02 kemarin berkeberatan dan menuduh sebaliknya," kata Satrio.

"Kita berharap memang ada suguhan fakta lain. Bukan hanya membantah dan justru menuduh dengan hal yang terlalu terlalu mengada-ngada," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya Ketua Umum Golkar yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto meminta agar masa tenang Pemilu atau Pilpres 2024 tidak dibuat keruh.

Apalagi menurutnya masa kampanye Pemilu atau Pilpres 2024 telah berjalan dengan lancar dan aman.

Hal itu disampaikan Airlangga merespon munculnya film Dokumenter berjudul “Dirty Vote” yang menceritakan kecurangan Pemilu 2024.

"Saya rasa sih pemilu kan sudah berjalan dengan aman, tertib, dan berjalan dengan lancar jadi tidak perlu dibuat apa namanya dibuat keruh," kata Airlangga usai rapat intern di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (12/2/2024).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas