Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini 38 Puskesmas dan RS di Jakarta Disiapkan Layani Caleg Gagal yang Stres di Pemilu 2024

Meski demikian bila berkaca pada Pemilu sebelumnya banyak diantara mereka tidak siap kalah dan berakhir dengan tingkat kecemasan dan stres.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ini 38 Puskesmas dan RS di Jakarta Disiapkan Layani Caleg Gagal yang Stres di Pemilu 2024
Serambinews
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Besok, Rabu (14/2/2024), adalah hari pencoblosan di Pemilu 2024.

Peserta Pemilu 2024 baik itu calon presiden, calon wakil presiden, dan calon anggota legislatif maupun tim sukses tentu harap-harap cemas bisa lolos di pesta hajatan lima tahunan ini.

Meski demikian bila berkaca pada Pemilu sebelumnya banyak diantara mereka tidak siap kalah dan berakhir dengan tingkat kecemasan dan stres.

Erickson Siahaan, dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) mengatakan, ada faktor yang membuat caleg rentan terkena gangguan mental.

Kata Erickson, faktor pertama gangguan mental ini karena sudah mengeluarkan dana yang banyak saat menjadi caleg.

"Rentan terkena gangguan mental yang dialami caleg itu bisa karena beberapa faktor. Pertama karena sumber stres sudah mengeluarkan dana dalam jumlah banyak," ucapnya, Minggu (11/2/2024) dikutip dari Warta Kota.

Baca juga: Istri Jadi Caleg, 2 Polisi di Landak Kalimantan Barat Dimutasi

Faktor tersebut sangat kuat karena uang yang sudah dikeluarkan belum tentu mudah didapatkan kembali.

Berita Rekomendasi

"Belum tentu bisa kembali dalam waktu cepat," ujarnya.

Erickson menambahkan jika faktor kedua adalah memiliki ekspektasi tinggi untuk menang pemilihan legislatif.

Karena ekspektasinya itu, para caleg yang mendapatkan kegagalan harus merasakan rasa percaya diri menurun.

"Faktor ekspektasi tinggi dan merasa gagal, malu kepada lingkungan dan diri sendiri yang membuat kehilangan rasa percaya diri dan rasa berharga," ucap psikiater di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi ini.

Meskipun demikian, Erickson menegaskan jika gangguan mental yang terjadi pada seseorang tak bisa dipukul rata.

"Gangguan mental yang terjadi juga berbeda-beda," ucapnya lagi.

Sebab, gangguan mental juga memiliki kategori yaitu kategori ringan dan berat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas