Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sekretariat Negara Pratikno angkat bicara terkait dengan pengakuan eks Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua hari menjelang pengumuman Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto.

Ia membantah adanya pertemuan tersebut.

"Dua hari sebelum pengumuman mas Gibran sebagai Cawapres. Ya tidak benar lah. Tidak benar ada pertemuan antara bapak presiden dengan pak Andi, 2 hari sebelum pengumuman mas Gibran sebagai Cawapres," kata Pratikno dalam video yang diterima Tribunnews.com, Selasa, (13/2/2024).

Menurut Pratikno, Presiden Jokowi sedang berada di Arab Saudi pada tanggal atau waktu pertemuan seperti yang diutarakan Andi.

Merujuk pernyataan Andi pada salah satu podcast bahwa pertemuan dilakukan dua hari jelang pengumuman Gibran sebagai Cawapres Prabowo, itu berarti tanggal 20 Oktober.

Pada tanggal tersebut Presiden Jokowi belum tiba di Indoensia.

"Jadi pengumuman itu kan tanggl berapa? 22 Oktober. Kalau 2 hari sebelumnya itu berarti tanggal 20 Oktober. Tanggal 20 Oktober itu bapak Presiden masih di Arab Saudi. Jadi tanggal 16 Oktober bapak presiden terbang ke RRT, lanjut ke Arab Saudi, tiba di Jakarta tanggal 21 Oktober, dini hari jam 3 pagi. Jadi gak benar ada pertemuan itu. Pak presiden masih di Arab Saudi kok, gitu," katanya.

Oleh karena itu menurut Pratikno karena pertemuannya tidak ada, maka isi pertemuan seperti yang diungkapkan Andi juga tidak ada.

Pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Andi Widjajanto dilakukan terakhir pada tanggal 4 Oktober 2023 pada forum terbuka di Istana Negara.

"Yaitu acara arahan Presiden kepada para peserta PPRA dan PPSA Lemhannas. Jadi waktu itu pak Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas," pungkasnya.

Sebelumnya dalam podcast Political Show yang disiarkan di Youtube CNN Indonesia Andi Widjajanto mengaku ada pertemuan antara dirinya dengan Jokowi.

Dalam pertemuan itu ada tiga poin yang disampaikan Jokowi.

Tiga poin tersebut yakni Prabowo Subianto pasti menang di Pilpres 2024 lalu PSI pasti lolos Parlemen dan yang ketiga adalah suara PDIP turun.

"Di situ Pak Jokowi mengatakan kalian hebat kalau bisa mengalahkan saya," tutur Andi.