Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil exit poll Pemilu 2024 yang dilakukan kepada pemilih yang baru keluar Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024.

Pada hasil soal penilaian kinerja demokrasi, kelompok dari basis pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD punya tingkat kepuasan tinggi, dibandingkan pemilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Basis pemilih Prabowo-Gibran punya tingkat kepuasan 80,2 persen.

Mereka yang tidak puas hanya 17,8 persen.

Sementara basis pemilih Ganjar-Mahfud, 76,1 persen puas terhadap kinerja demokrasi.

Hanya 22,9 persen yang menyatakan kurang puas.

Baca juga: Real Count KPU Pilpres 08.00 WIB: Prabowo-Gibran Raih 58 Juta Suara, Ganjar-Mahfud Tertinggal Jauh

Kemudian 41,8 persen basis pemilih AMIN menyatakan tidak puas atas kinerja demokrasi. Tapi 55,9 persen lainnya menyatakan puas.

Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi menilai, tingkat kepuasan kinerja demokrasi dari basis pemilih Ganjar-Mahfud tidak selaras dengan apa yang selama ini digembar-gemborkan paslon 3 dan PDIP.

Pasalnya selama masa pemilu ini, Ganjar-Mahfud dan PDIP kerap melontarkan kritik tajam soal penurunan etika demokrasi.

Mulai dari pelanggaran konstitusi hingga kebebasan demokrasi lewat dugaan narasi tekanan dan ketidaknetralan.

Baca juga: Polda Metro: Saat Konferensi Pers dengan TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Seorang Politisi Bukan Wartawan

“Kan kritiknya tajam mas Ganjar maupun PDIP, terutama kebebasan demokrasi, pelanggaran konstitusi, etika demokrasi,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia, Rabu (21/2/2024).

Sehingga lanjutnya, narasi yang dibawa Ganjar-Mahfud dan PDIP ternyata tidak seirama dengan opini dari para pemilih mereka.

Hal ini tercermin dari pemilih Ganjar-Mahfud yang justru mayoritas puas atas kinerja demokrasi di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.