INFOGRAFIS: Alasan Responden Memilih Anies-Muhaimin menurut Exit Poll Indikator, Ingin Perubahan?
Perolehan suara sementara di DKI Jakarta, pasangan capres-cawapres Anies-Muhaimin dan Prabowo Subianto berbeda tipis berdasarkan hasil real count.
Penulis: Diah Putri Pamungkas
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Perolehan suara sementara di DKI Jakarta, pasangan capres-cawapres Anies-Muhaimin dan Prabowo Subianto berbeda tipis berdasarkan hasil real count KPU, Kamis (29/2/2024).
Pada pukul 10.05 WIB, Anies-Muhaimin mendapatkan suara 41,06 persen, sementara Prabowo-Gibran 41,47 persen di DKI Jakarta.
Adapun menurut survei pasca-pencoblosan (exit poll) Indikator Politik Indonesia, mayoritas masyarakat memilih Anies-Muhaimin karena ingin ada perubahan.
Pasangan nomor urut satu itu dikenal menggaungkan 'Perubahan' sebagai slogan utama.
Dari seluruh responden, 18,6 persen memilih Anies-Muhaimin karena ingin perubahan.
Kemudian 16,9 persen memilih karena perhatian kepada rakyat.
Sisanya, memilih karena pintar/berwawasan luas (12,2 persen), amanah (11,6 persen), visi misi (8,6 persen), agamis/religius (7,3%), bukti hasil kerja (6,7%), bersih dari korupsi (3,9%), dan berpengalaman (3,4%).
Sementara, 10,3 persen memilih karena hal lainnya dan 0,5 persen memilih tidak menjawab.
Sampel dipilih dengan metode Stratified Two-Stage Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 3000 TPS yang tersebar secara proporsional di setiap Daerah Pemilihan.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara.
Responden yang berhasil diwawancarai sebanyak 2.975 dengan toleransi kesalahan atau margin of error 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(Tribunnews/Diah)