Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Baru Dugaan Gratifikasi Rp 100 M Ganjar Pranowo: PDIP Respons Santai, Gerindra Ikut Bela

Berikut lima fakta dugaan gratifikasi senilai Rp 100 miliar yang menyeret Ganjar Pranowo.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in 5 Fakta Baru Dugaan Gratifikasi Rp 100 M Ganjar Pranowo: PDIP Respons Santai, Gerindra Ikut Bela
YouTube KPU
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo. Terkini, Ganjar dilaporkan IPW ke KPK atas dugaan gratifikasi senilai Rp 100 miliar. 

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo dilaporkan ke KPK oleh Indonesia Police Watch (IPW).

Ganjar diduga menerima gratifikasi senilai Rp 100 miliar dari Bank Jateng.

Selain Ganjar, eks Direktur Utama (Dirut) Bank Jateng turut dilaporkan atas dugaan kasus ini.

Ganjar pun telah memberikan bantahan atas tuduhan yang dilayangkan IPW.

Tak hanya ganjar, PDIP dan PPP yang tergabung dalam koalisi pendukung paslon nomor urut 03, Ganjar-Mahfud turut bersuara.

Berikut lima fakta terbaru dugaan gratifikasi yang menyeret nama Ganjar, dikutip dari beberapa sumber:

1. Bantahan Ganjar

BERITA TERKAIT

Ganjar telah memberikan bantahan terkait laporan dugaan gratifikasi yang menyeret namanya.

Eks gubernur Jawa Tengah itu mengatakan tidak pernah menerima sepeser pun uang berupa cashback dari perusahaan asuransi, seperti yang dituduhkan IPW.

"Saya tidak pernah menerima pemberian atau gratifikasi dari yang dia tuduhkan," katanya, dilansir WartakotaLive.com, Selasa (5/3/2024).

2. PDIP Anggap Laporan IPW Ecek-ecek

Baca juga: PDI Perjuangan dan PPP Kompak Bicara Politisasi Atas Laporan IPW Terhadap Ganjar ke KPK

PDIP pasang badan membela Ganjar usai laporan IPW menuai perbincangan.

Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno bahkan menganggap laporan IPW ecek-ecek belaka.

Ia menduga, laporan tersebut adalah siasat untuk membangun persepsi buruk terhadap Ganjar.

"Kami melihat ini sebagai siasat untuk membangun persepsi buruk kepada capres yang pada awalnya justru disebut menjadi jagoan PSI, sebelum akhirnya banting setir setelah sang juragan berubah pilihan," kata Hendrawan kepada Tribunnews.com, Rabu.

"Siasat seperti ini ini masuk kategori ecek-ecek."

Tak hanya itu, Hendrawan turut melayangkan sindiran untuk pelapor yang juga merupakan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Ia menyebut sang pelapor hanyalah politisi yang bermodal naluri, bukan nurani.

Senada dengan Hendrawan, politisi PDIP Arteria Dahlan juga menanggapi santai laporan IPW tersebut.

Arteria bahkan mempersilakan IPW melanjutkan laporan terhadap Ganjar, asalkan dengan bukti-bukti yang jelas.

"Kita terbiasa kok ngadepin yang kaya gini, silakan saja kalau memang bisa dibuktikan," ujarnya.

3. PPP Duga Ada Politisasi

Di sisi lain, PPP menduga adanya unsur politik di balik laporan IPW ke KPK.

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek pun menyoroti laporan yang diajukan tak lama setelah Pemilu 2024 berlangsung.

"Tetapi karena momentumnya masih deket-deket Pemilu. Itu kan orang akan mengait-ngaitkan bahwa ini seolah-olah politisasi," ujarnya, ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Kendati demikian, Awiek meyakini KPK akan bertindak profesional menangani laporan tersebut.

Baca juga: Ganjar Pranowo Dilaporkan Terima Gratifikasi Rp100 Miliar, KPK: Kami Tak Lihat Unsur Politik

4. Kecurigaan TPN Ganjar-Mahfud

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengungkapkan kecurigaan terkait laporan IPW ke KPK.

Todung curiga laporan terhadap Ganjar merupakan bagian dari politisasi.

"Boleh saja orang curiga bahwa ini ada politisasi di dalam kasus Ganjar yang dilaporkan ke KPK. Dasar kecurigaan itu bisa dipahami," kata Todung di Media Center TPN, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Todung menegaskan, Ganjar telah membantah tuduhan gratifikasi bernilai fantastis tersebut.

Ia merasa bantahan Ganjar sudah cukup untuk menepis tuduhan gratifikasi yang dilayangkan IPW.

"Tapi politisasi itu bahaya dan tidak seharusnya dilakukan," imbuhnya.

5. Gerindra Bela Ganjar

Selain partai koalisi, Partai Gerindra turut membela Ganjar yang dituduh melakukan gratifikasi.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman meminta KPK berhati-hati dalam mengusut laporan itu.

"Masyarakat memiliki hak untuk melaporkan. Cuma memang KPK mesti juga berhati-hati dalam merespons semua laporan meski berdasarkan bukti-bukti, saksi-saksi yang lengkap," kata Habiburokhman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Jimly Sebut Mega hingga Ahok Negarawan karena Terima Kekalahan, Bagaimana Prabowo, Ganjar dan Anies?

Habiburokhman lantas mengungkap kekhawatiran adanya motif politik di balik laporan IPW.

Terlebih, Ganjar merupakan tokoh politik yang ikut berkontestasi dalam Pilpres 2024.

"Karena kan Pak Ganjar adalah salah satu tokoh politik saat ini jangan sampai laporan tersebut dikait-kaitkan dengan hal politik apalagi misalnya untuk kriminalisasi Pak Ganjar," katanya.

"Jadi silakan masyarakat sampaikan laporan tapi KPK-nya, saya percayakan agar KPK benar-benar memeriksanya secara profesional."

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Respon Ganjar Pranowo Usai Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Suap Rp 100 Miliar, TPN: Terkait Hak Angket

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Wahyu Gilang Putranto/Igman Ibrahim/Fersianus Waku, Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas