NasDem Respons Temuan PKS soal Dugaan Adanya Penggelembungan Suara di Depok dan Bekasi
Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari, merespons soal dugaan adanya penggelembungan suara di Depok dan Bekasi, meneruskan temuan PKS.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari, merespons soal dugaan adanya penggelembungan suara di Depok dan Bekasi, sebagaimana temuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut Tobas, sapaan karibnya,setiap dugaan permasalahan selalu terjadi di berbagai tempat.
"Setiap masalah pasti selalu akan terjadi di berbagai tempat ya," ujar Tobas kepada wartawan, Kamis (7/3/2024).
Tobas pun tak masalah jika PKS memproses temuan penggelembungan suara tersebut.
"Ya silakan saja diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri menyatakan bahwa ada upaya penggelembungan suara untuk DPR RI di Daerah Pemilihan Jawa Barat VI, yakni Kota Depok dan Kota Bekasi.
Mabruri memperingatkan kepada para penyelenggara untuk bersikap amanah dan tidak mencuri suara rakyat.
Dia menyebutkan saksi PKS menemukan beberapa kasus penggelembungan suara yang terjadi di beberapa tempat di Kota Depok.
"Beberapa contoh kasus penggelembungan suara di beberapa kecamatan Kota Depok dan Kota Bekasi berdasar temuan dari samsi-saksi PPK PKS yang bertugas," ucap Mabruri dalam keterangannya, Rabu (6/3/2024).
"Pertama, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Berdasarkan laporan dari DPC PKS Sukmajaya dan Saksi-saksi PPK PKS yang bertugas, pada 4 Maret 2024 mereka menemukan adanya ketidaksesuaian perolehan suara untuk DPR RI khususnya dari Partai Nasdem yang jumlahnya meningkat dari 7.250 menjadi 9.756 suara atau terjadi penambahan suara 2.506 suara," imbuhnya.
Mabruri mengatakan atas temuan tersebut, Saksi PPK PKS meminta agar dilakukan proses penghitungan suara ulang dengan mengacu pada dokumen/file C-Hasil.
Setelah dilakukan pengecekan ulang, akhirnya suara kembali sesuai dengan penghitungan semula.
Tidak hanya di Kecamatan Sukmajaya, kejadian serupa terjadi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.