Sugeng IPW Klaim Tak Ingin Hambat Hak Politik Ganjar, Berujung Pelaporan usai Pilpres 2024
Sugeng Teguh Santoso, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), melaporkan Ganjar Pranowo dalam dugaan kasus gratifikasi.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sugeng Teguh Santoso, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), mengaku tidak ingin menghambat hak politik Ganjar Pranowo.
Diketahui Sugeng telah melaporkan Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam kasus dugaan gratifikasi.
Sugeng melaporkan Ganjar usai kontestasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024, dan bukan hanya Ganjar saja, Sugeng juga melaporkan Direktur Utama Bank Jateng periode 2014-2023 Supriyatno.
"Kalau waktu itu dilaporkan, bisa jadi bisa menghambat hak politik seseorang," kata Sugeng, Jumat (8/3/2024).
Namun, ia memahami respons dari kubu terlapor yang menilai ada unsur politis terhadap laporan di lembaga antikorupsi itu.
"Saya melaporkan setelah proses pencoblosan 14 Februari dengan pertimbangan masa kontestasi politik telah selesai, tinggal menunggu penghitungan suara," kata Sugeng, mengutip Kompas.com.
Menurut Sugeng, informasi dugaan korupsi yang dilaporkan IPW ke Komisi Antirasuah diterima jauh sebelum proses pemilihan presiden (pilpres) yang diikuti oleh Ganjar Pranowo.
"Justru saya sebagai ketua IPW menahan diri untuk tidak mengganggu proses pencalonan Saudara Ganjar Pranowo sebagai calon presiden karena informasi yang saya dapatkan ini, sudah saya dapat 10 bulan yang lalu," kata Sugeng lagi.
Diketahui Sugeng menjelaskan modus dugaan penerimaan gratifikasi yang dilaporkan berupa cashback.
Sementara, dikatakan Sugeng gratifikasi itu diduga diterima dari perusahaan-perusahaan asuransi yang memberikan jaminan kredit kepada kreditur Bank Jateng.
Sugeng menduga tindak pidana itu dilakukan dalam kurun waktu 2014-2023 dengan nominal total gratifikasi diduga lebih dari Rp100 miliar.
Baca juga: Profil Sugeng Teguh, Ketua IPW Laporkan Ganjar Kasus Dugaan Gratifikasi, Ternyata Petinggi PSI Bogor
Profil Sugeng Teguh
Inilah profil serta sepak terjang Sugeng Teguh Santoso, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), pelapor dugaan gratifikasi Ganjar Pranowo.
Sugeng Teguh Santoso resmi dilantik menjadi ketua Indonesia Police Watch (IPW) pada 18 Agustus 2021.
Dia menggantikan posisi Neta Saputra Pane yang meninggal dunia pada Juni 2021.
Sementara itu, Sugeng juga dikenal sebagai seorang advokat senior.
Dirinya juga mendeklarasikan Organisasi Advokat yang diberi nama Pergerakan Advokat Indonesia, kemudian disingkat PERADI Pergerakan.
Sugeng sendiri merupakan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Advokat Indonesia Rumah Bersama Advokat (PERADI RBA) Periode 2015–2020.
Mengutip Wikipedia, Sugeng pernah mengikuti Pemilihan Walikota Bogor 2018 sebagai Wakil Walikota Bogor berpasangan dengan calon dari PDIP yaitu Dadang Iskandar Danubrata.
Kader PSI
Sugeng juga merupakan petinggi PSI Bogor, ia menjabat sebagai Ketua DPD Kota Bogor.
"Benar, saya adalah anggota PSI dan Ketua DPD Kota Bogor tetapi saya tidak ada hubungannya dengan kerja organisasi IPW dengan PSI," tuturnya.
Secara lebih rinci, Sugeng menegaskan pelaporannya terhadap Ganjar tidak ada kaitannya dengan dirinya yang juga menjabat sebagai petinggi PSI Kota Bogor.
"Kemudian dikaitkan dengan aksi hukum IPW dan posisi saya sebagai Ketua PSI (Kota Bogor), saya mau menegaskan bahwa IPW tidak subordinasi PSI," katanya lagi.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Faryyanida Putwiliani/Yohanes Liestyo) (Kompas.com/Irfan Kamil)