Perbandingan Suara Prabowo di Jateng pada Pilpres 2019 dan 2024, Dulu Kalah Telak Kini Menang Mutlak
Perbandingan perolehan suara Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 dan Pilpres 2024 di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Berikut perbandingan perolehan suara Prabowo Subianto dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 dan 2024 di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto menggandeng Sandiaga Uno menghadapi pasangan Joko Widodo (Jokowi) yang menggandeng KH Ma'ruf Amin.
Sementara para Pilpres 2024, Prabowo menggandeng Gibran Rakabuming Raka menghadapi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Suara Prabowo di Jateng Pilpres 2019
Dikutip dari rekapitulasi suara Pilpres 2019, Prabowo-Sandi harus mengakui kekalahan telak dari Jokowi-Ma'ruf di Jateng.
Prabowo-Sandi saat itu mendapat 4,9 juta suara sedangkan Jokowi-Ma'ruf 16,8 juta suara.
- Jokowi-Ma'ruf : 16.825.511
- Prabowo-Sandiaga: 4.944.447
Secara persentase Jokowi mendapat 77,29 persen, sementara Prabowo 22,71 persen.
Suara Prabowo di Jateng Pilpres 2024
Sementara itu berdasarkan rekapitulasi suara KPU, suara Prabowo di Jateng pada Pilpres 2024 melonjak hampir tiga kali lipat dari suara 2019.
Prabowo bersama Gibran mendapat total 12.096.454 suara, mengalahkan mantan Gubernur Jateng dua periode, Ganjar Pranowo.
Baca juga: Menang Telak, Perolehan Suara Prabowo-Gibran 16,7 Juta di Jawa Timur
Ganjar bersama Mahfud berada di posisi kedua memperoleh 7.827.335 suara.
Sementara itu, posisi terakhir ditempati Anies-Muhaimin dengan 2.866.373 suara.
- Prabowo-Gibran : 12.096.454
- Ganjar-Mahfud : 7.827.335
- Anies-Muhaimin : 2.866.373
Secara persentase, Prabowo-Gibran mendapat 53,1 persen, Ganjar-Mahfud 34,3 persen, dan Anies-Muhaimin 12,6 persen.
Faktor Apa yang Mempengaruhi?
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga. menilai perolehan suara di Jateng pada Pilpres 2024 mengejutkan.
Sebab, Ganjar yang baru saja melepas jabatannya sebagai Gubernur Jateng dua periode justru kalah.
Juga Jateng yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng atau basis PDIP.
Jamiluddin mengatakan, perolehan suara Prabowo-Gibran itu tidak terlepas dari adanya peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kontestasi Pilpres saat ini.
Dari hasil tersebut, bisa terlihat kalau Jokowi justru lebih diterima warga Jawa Tengah, ketimbang Ganjar atau bahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Namun Ganjar dan Megawati (PDIP) tampaknya kalah dengan sosok Jokowi di Jawa Tengah. Jokowi terlihat lebih diterima warga Jawa Tengah daripada Ganjar dan Megawati," kata Jamiluddin, saat dimintai tanggapannya, Selasa (12/3/2024).
Dijelaskan Jamiluddin, hal tersebut bisa terjadi karena Jokowi kerap berkunjung ke Jawa Tengah.
Dari kunjungan tersebutlah, Jamailudin menilai, Jokowi dapat diterima warga dengan suka cita dan hal itu membekas hingga masa Pilpres 2024.
Sehingga, ketika masyarakat Jawa Tengah mengetahui Jokowi mendukung paslon nomor urut 2, mereka sontak mengalihkan dukungannya, dari Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran.
Di situlah, kata Jamailuddin, pengaruh Jokowi sangat kuat, ketimbang Ganjar atau Megawati.
"Ketika warga Jawa Tengah mengetahui Jokowi mendukung Prabowo-Gibran, maka sontak mereka mengalihkan dukungan dari Ganjar-Mahfud ke pasangan pilihan Jokowi. Di sini magnet Jokowi lebih kuat daripada Ganjar dan Megawati," kata dia.
Maka dari itu, Jamailuddin berpendapat, Ganjar dan Megawati kalah hebat dari Jokowi, karena tak mampu menjaga basis suara PDIP di Jawa Tengah.
"Jadi, Ganjar dan PDIP kalah hebat dengan Jokowi. Hal ini menyebabkan Ganjar dan Megawati tak mampu menjaga basis suaranya di Jawa Tengah," kata dia.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Rifqah, Rizki Sandi)