Singgung Prerogatif, Demokrat Bereaksi Golkar Ingin Jatah 5 Kursi Menteri di Kabinet Prabowo
Ia menegaskan, Demokrat taat azas dan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo sebagai pimpinan koalisi dan capres yang diusung.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani angkat bicara atas pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga yang berharap partainya mendapatkan jatah lima kursi menteri jika Prabowo-Gibran menangi Pilpres 2024.
Kamhar menyatakan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju pengusung capres-cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, berhak sampaikan aspirasi.
"Setiap partai sah-sah saja menyampaikan aspirasi, termasuk Partai Golkar yang mengajukan proposal lima kursi menteri di kabinet," kata Kamhar dihubungi Minggu (17/3/2024).
Baca juga: Bawaslu: KPU Langgar UU Jika Rekapitulasi Suara Nasional Lewati 20 Maret 2024
Meski begitu, Kamhar mengingatkan, proporsi partai politik maupun sosok pengisi kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran merupakan hak prerogatif Prabowo jika menjadi presiden terpilih 2024.
"Jadi, karena saat ini proses rekapitulasi itu masih berlangsung, ada baiknya kita menahan diri menunggu pengumuman resmi KPU," jelasnya.
Ia menegaskan, Demokrat taat azas dan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo sebagai pimpinan koalisi dan capres yang diusung.
"Pembicaraan tentang ini tentu saja menunggu hasil pengumuman resmi KPU. Pada saatnya nanti tentu saja ini akan dibicarakan bersama antara presiden terpilih dengan pimpinan partai politik yang tergabung dalam koalisi," kata Kamhar.
"Termasuk terkait konfigurasi dan komposisi koalisi. Namun sekali lagi terkait komposisi kabinet, merupakan hak prerogatif presiden," tegasnya.
Baca juga: 7 Nama Bacagub DKI Jakarta dari Koalisi Perubahan, Tak Ada Anies Baswedan, Ini Alasannya
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto buka suara terkait jatah menteri dari partai yang dipimpinnya jika capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden dan wakil presiden.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara bertajuk Buka Puasa Bersama dan Silaturahmi Bersama Partai Golkar se-Indonesia yang digelar di Badung, Bali pada Jumat (15/3/2024) kemarin.
Awalnya, Airlangga mengatakan, 80-90 persen pemilih Partai Golkar ikut memilih Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
"Ini tertinggi sepanjang sejarah. Jadi sejarah yang lalu, presiden dan wapres yang didukung yang bukan dari Golkar hanya didukung 53 persen dari pemilih Partai Golkar," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Update Rekapitulasi Suara Pilpres 2024 di 33 Provinsi: Prabowo Menang 31, Anies 2, Ganjar 0
Kemudian, sosok yang juga menjabat Menko Perekonomian itu menyebut, Partai Golkar mampu menang di 15 provinsi dari total 38 provinsi di Indonesia.
Dengan kemenangan tersebut, Airlangga pun berharap Partai Golkar memperoleh jatah lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran jika sudah diumumkan menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.
"Karena kami (Golkar menang) di 15 dari 38 (provinsi, maka kami kontribusi 25 persen. Nah, kalau 25 persen, bagi-bagi banyak sedikit ya bolehlah."
"Kalau yang kami sebut lima (kursi menteri) itu minimalis," kata Airlangga.