Komentar Kaesang soal PSI Gagal Lolos ke DPR meski Sudah Bawa Nama Jokowi
Komentar Kaesang Pangarep usai PSI gagal melaju ke DPR RI meski kerap bawa nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Suci BangunDS
Ia berujar, evaluasi tersebut dilakukan agar PSI lebih siap untuk Pemilu lima tahun berikutnya.
"Supaya kami bisa menjadi partai yang jago, lebih baik, supaya nanti di 2029 kita juga bisa, apa namanya, bisa lebih baik dari hari ini," ungkapnya.
"Bagaimanapun kan masih ada kursi di beberapa provinsi dan kabupaten, kota yang apa namanya, meningkat cukup pesat, mungkin sekitar 200, 200-an persen."
Setelah gagal di Pemilu 2024, PSI selanjutnya akan fokus memenangkan Pilkada di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Kami akan fokus untuk memenangkan pilkada yang mungkin kalau kita bisa lihat, kalau kursinya banyak itu ada di NTT Kita ada 6 kursi di provinsi. Jakarta tentunya kita ada 8, di Solo, Semarang kita punya 5 kursi kalau engga salah, terus mana tadi, Surabaya kita juga ada 5," tandasnya.
Sebagai informasi, ada sepuluh partai yang dinyatakan gagal lolos ke Senayan.
Baca juga: Jadi Caleg PSI dengan Suara Terbanyak, Grace Natalie Disingung soal Potensi Maju Pilgub Jakarta
Partai-partai tersebut adalah Partai Buruh, Partai Gelora, PKN, Partai Hanura, Partai Garuda, PBB, PSI, Partai Perindo, PPP, dan Partai Ummat.
Dari sepuluh partai, hanya PPP yang menyatakan akan mengajukan gugatan ke MK terkait hasil Pemilu 2024.
Sejak 1997 silam, ini adalah kali pertama PPP gagal menempatkan wakilnya di kursi DPR RI.
Jokowi Effect Tak Pengaruhi Suara PSI?
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai ada beberapa faktor yang membuat suara PSI masih rendah meski sudah mengidentikkan diri dengan Jokowi.
Menurutnya, minimnya figur kunci menghambat suara PSI pada Pemilu 2024.
"Partai politik kita kan menitikberatkan pada figur politik kunci, misalnya PDI-P ada faktor Megawati, Soekarno, ada faktor Jokowi juga," kata Adi.
"Kalau melihat Gerindra pasti ada faktor Prabowo. Kalau melihat Partai Demokrat, ada faktor Pak SBY di PSI, belum ada figur yang bisa menjadi magnet," sambungnya.
Ia menyebut, kehadiran Kaesang tidak cukup mendongkrak popularitas PSI.