AHY Merasa Beruntung Gabung Prabowo, Klaim Banyak Hikmah Angkat Kaki dari Koalisi Anies
Putra Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku bersyukur telah bergabung dengan kubu Prabowo Subianto dan meninggalkan Koalisi Perubahan
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merasa beruntung angkat kaki dari Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
AHY merasa mendapatkan banyak hikmah setelah sebelumnya dikhianati Koalisi Perubahan yang tiba-tiba mengusung kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi pendamping Anies maju kontestasi.
Kini, Putra Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun mengaku bersyukur telah bergabung dengan kubu Prabowo Subianto.
“Banyak sekali hikmahnya, sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat (koalisi) yang sama, hancur lebur."
"Alhamdulillah, Tuhan dengan caranya menuntun kita bersama Bapak Prabowo dan kita berada dalam kemenangan," kata AHY saat acara Silaturahmi dan Buka Bersama Partai Demokrat di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Sabtu (23/3/2024).
AHY menuturkan, mungkin sebagian kader Partai Demokrat merasa kecewa dengan perolehan kursi pada pemilihan legislatif (Pileg).
Karenanya, AHY menegaskan meskipun Partai Demokrat kalah Pileg, namun dalam Pilpres menang bersama Prabowo-Gibran.
"Tapi kita menang dalam upaya kembali ke pemerintahan nasional dan ikut berkontribusi untuk memperjuangkan harapan rakyat. We may lose the battle, but we win the war."
"Jadi kita mungkin diajarkan juga untuk tetap rendah hati. Tidak mendapatkan segala nilainya begitu. Untuk terus berjumpa. Mungkin cara Tuhan lagi untuk mendidik kita," ucap AHY.
Seperti diketahui Demokrat awalnya berada di kubu Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan PKS.
Koalisi ketiga partai ini kemudian menghasilkan rumusan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Baca juga: Kubu Anies dan Ganjar Minta MK Diskualifikasi Prabowo-Gibran, Pengamat Nilai Mustahil
Kala itu, AHY digadang-gadang sebagai kandidat terkuat menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies.
Hal ini karena AHY mendapatkan surat dari Anies yang isinya permintaan agar berkenan mendampinginya di Pilpres 2024.
Namun di tengah perjalanan, Nasdem tiba-tiba bermanuver dengan mengajak PKB masuk ke koalisinya.