Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPP: Kalau Pak Prabowo Ingin Silaturahmi Silakan tapi Soal Berkoalisi, Ada Mekanismenya

Amir Uskara menyatakan, pihaknya terbuka jika Capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto pengin menjalin silaturahmi dan komunikasi.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in PPP: Kalau Pak Prabowo Ingin Silaturahmi Silakan tapi Soal Berkoalisi, Ada Mekanismenya
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Ketua Fraksi PPP DPR RI Amir Uskara. Ia menanggapi kabar Prabowo ingin menjalin silaturahmi dan komunikasi dengan PPP. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (Waketum PPP) Amir Uskara menyatakan, pihaknya terbuka jika Capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto ingin menjalin silaturahmi dan komunikasi.

Bahkan, Amir menyebut, pihaknya akan merasa terhormat jika memang keadaan itu benar terjadi nantinya.

Hanya saja kata dia, sejauh ini, kabar Prabowo pengin sowan ke partai berlogo Kakbah itu belum terkonfirmasi lebih lanjut.

"Saya kira kalau silaturahmi kapan saja kita enggak masalah kita akan menerima kita akan merasa terhormat kalau itu sampai terjadi tapi sampai sekarang belum ada konfirmasi terkait hal itu secara resmi ya," kata Amir kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Amir lantas merespons soal adanya kemungkinan Prabowo mengajak PPP gabung ke pemerintahan baru nantinya.

Kata Amir perihal ajakan gabung ke koalisi pemerintahan nanti, ada mekanisme yang harus ditempuh terlebih dahulu di internal Partai.

Berita Rekomendasi

"Kalau terkait dengan koalisi pasti ada mekanisme di internal tapi kalau untuk silaturahmi pasti kita terima," beber dia.

Proses atau mekanisme itu kata dia, sama seperti saat PPP hendak bergabung dengan koalisi PDIP dalam mengusung Ganjar-Mahfud.

Adapun salah satu caranya kata dia, dengan menggelar Mukernas PPP yang dimana keputusannya harus dibawa dari pembahasan di pimpinan harian.

"Kalau terkait dengan keputusan-keputusan penting termasuk kalau misalnya mau oposisi atau mau koalisi dengan Gerindra itu ada mekanismenya," kata dia.

"Sama ketika kita sepakat untuk mendukung pak Ganjar kemarin itu kan melalui mekanisme mukernas di internal partai dan itu juga bisa kita lakukan untuk mengatakan kita ada di posisi mana," tukas Amir.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengungkapkan, ketua umumnya yakni Prabowo Subianto ingin merangkul Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dinyatakan tak lolos ambang batas parlemen 4 persen.

Hal itu disampaikannya seiring dengan wacana Prabowo bertemu dengan elite PPP usai pengumuman rekapitulasi hasil Pemilu 2024 oleh KPU RI.

"Oh ya tentu, kalau itu pasti. Pak Prabowo sangat ingin merangkul semua pihak termasuk PPP," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Habiburokhman menyebut, sejauh ini tak ada hambatan komunikasi antara Gerindra dengan PPP.

Menurutnya pertemuan Prabowo dengan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono hanya tinggal mencocokkan waktu.

"PPP kita juga tidak ada hambatan secara psikologis untuk bertemu PPP dengan Pak Prabowo. Cuma mungkin waktunya harus disesuaikan masing-masing," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.

Lebih lanjut, Habiburokhman mengatakan Gerindra berempati sekaligus bersimpati atas hasil pahit yang dialami PPP di Pemilu 2024.

Dia berharap, PPP masih bisa lolos ke Senayan seiring dengan gugatan yang diajukan PPP ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Berharap mereka juga bisa selamat karena itu kan partai lama ya," ucapnya.

"Semoga perjuangan teman-teman PPP untuk tetap bertahan di Senayan itu membuahkan hasil yang maksimal dan kita butuh juga keberadaan mereka di Senayan ini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas