Jaga Persatuan Bangsa Usai Pilpres 2024, Pengamat Dorong Rekonsiliasi Nasional Elite Politik
Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara, pertemuan Megawati-Prabowo sebagai jalan terwujudnya rekonsiliasi nasional.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara, mendorong agar para elite partai politik (parpol) maupun calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang kalah mau melakukan rekonsiliasi nasional demi menjaga persatuan bangsa.
Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah sikap kenegarawanan seperti yang pernah dicontohkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah selesai berkontestasi di Pilpres 2019, kembali menjadi satu kekuatan untuk memajukan bangsa.
"Jokowi dan Prabowo merupakan tokoh dwi tunggal yang paling berpengaruh dalam kancah politik nasional saat ini. Prabowo dan Jokowi adalah dua tokoh utama yang bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045, keduanya dapat menjadi contoh persatuan nasional," kata Igor, kepada wartawan Minggu (14/4/2024).
Igor menambahkan Prabowo sebagai tokoh yang luwes dalam berkomunikasi diyakini bisa melakukan rekonsiliasi juga dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri karena dianggap tidak memiliki masalah baik pribadi maupun secara ideologi.
Prabowo juga, kata Igor, bisa melakukan konsolidasi nasional dengan lintas partai dan tokoh lainnya.
“Pertama, figur pemersatu bangsa itu ada pada satu tokoh yang bisa mempersatukan perbedaan itu sebagai pemersatu, yaitu presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto,” kata Igor.
“Apalagi Prabowo juga punya keunggulan di jaringan formal maupun non-formal, nasional dan internasional,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Igor mengakui langkah Prabowo menggelar silaturahmi ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi, beberapa tokoh bangsa dan elit politik merupakan semangat rekonsiliasi dan saling menghormati pasca Pilpres 2024.
“Ketiga, Prabowo paham bahwa persatuan bangsa adalah pilar menuju Indonesia maju ke depan. Perbedaan bisa dilakukan dengan sikap egalitarian, semangat rekonsiliasi dan saling menghormati sebagaimana ditunjukkan oleh Prabowo Subianto yang aktif bersilaturahmi kepada Jokowi dan beberapa ketum parpol pasca Pilpres 2024,” ucapnya.
Apalagi, lanjut Igor, dukungan publik kepada Prabowo Subianto juga terlihat dari semangat masyarakat menanti hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) dan pertemuan Megawati-Prabowo sebagai jalan terwujudnya rekonsiliasi nasional.
Baca juga: Lebih Parah Dibandingkan Perang Dingin Mega-SBY, Pertemuan Megawati-Jokowi Disebut Mustahil Terjadi
“Saat ini, publik tengah menunggu hasil putusan MK dan rencana pertemuan Prabowo-Megawati demi terwujudnya rekonsiliasi nasional,” tandasnya.