Ditetapkan Jadi Wakil Presiden Terpilih, Gibran Ingin Belanja Masalah Hingga 6 Bulan ke Depan
Wakil Presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka mengaku dirinya ingin belanja masalah hingga 6 bulan ke depan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka mengaku dirinya ingin belanja masalah hingga 6 bulan ke depan.
Putra sulung Presiden Jokowi itu ingin mengetahui apa yang menjadi keluhan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Gibran saat blusukan ke rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) di Kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu (24/4/2024) siang.
"Ini pelantikannya masih setengah tahun lagi, ini saya masih bertugas sebagai Wali Kota Surakarta, Walikota Solo, ini saya pengin nanti enam bulan ke depan saya juga pengen 'belanja masalah' sebanyak-banyaknya," ucap Gibran.
Gibran mengatakan semua masalah nantinya akan dikumpulkan dirinya.
Baca juga: Ingin Silaturahmi dengan Warga, Gibran Sambangi Rusunawa Muara Baru Seusai Ditetapkan Jadi Wapres
Nantinya, masalah itu langsung akan dicari solusinya usai 6 bulan lagi dilantik jadi Wapres RI.
"Entah itu masalah kemiskinan, pendidikan, masalah stunting, gizi, ini kita pingin apa mendapatkan masukan yang sebanyak-banyaknya dari bapak ibu semua," katanya.
Lebih lanjut, Gibran mengatakan pihaknya ingin program yang kemasyarakatan untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut juga sering disampaikannya selama masa kampanye.
Baca juga: PDIP hingga Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Sebut Sudah Kirim Undangan
"Ini kita beruntung Indonesia dapat bonus demografi ini loh banyak anak-anak seperti ini lho. Yang nanti 10 tahun 20 tahun lagi jadi penerus ada di usia produktif. 2045 saya sudah umurnya udah 50-an tahun," katanya.
"Nah ini tugasnya tugasnya sekarang kita ngawal program-program roadmap menuju 2045. Kalau ini bisa dicapai, insya Allah nanti Indonesia bisa menjadi negara terkuat termakmur dan ya kunci-kuncinya di anak-anak ini," sambungnya.
Karena itu, Gibran mengaku pihaknya tidak mau nantinya ada stunting maupun ada anak yang harus putus sekolah.
"Makanya jangan sampai ada yang stunting, jangan sampai ada yang putus sekolah, kita pastikan program-program Kartu Indonesia Pintar, KIS ini benar-benar bisa berjalan dan didapatkan dengan mudah tepat sasaran," katanya.
"Yang jelas program-programnya kita pastikan yang sekarang berlanjut, yang mungkin belum pas akan kita evaluasi," ucapnya.