Tak Bicara Jatah Kursi Menteri, NasDem Tegaskan Dukung Prabowo-Gibran Tanpa Mahar
Partai NasDem menyatakan secara penuh mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran tanpa adanya perjanjian mahar.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem menyatakan secara penuh mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran tanpa adanya perjanjian mahar.
Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menegaskan tidak ada sama sekali pembahasan kursi menteri untuk NasDem usai menyatakan dukungan kepada pasangan presiden dan wakil presiden terpilih dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Betul (tanpa mahar), karena itu NasDem tidak bicara kursi menteri," kata Irma saat dimintai tanggapannya oleh awak media, Senin (29/4/2024).
Dengan posisinya tersebut, NasDem akan tetap menjadi kontrol sistem bagi pemerintahan mendatang.
Pasalnya, untuk menjadi kontrol sistem bukan berarti harus berada di luar lingkaran eksekutif.
Baca juga: Komentar Menohok Mardani Respons Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
"Bagi NasDem menjadi kontrol system yang efektif tidak harus berada di luar, dari dalam pun kami bisa memberikan dan menjadi control system yang efektif terhadap pemerintahan Pragi (Prabowo-Gibran)," kata dia.
Sebab menurut Irma, memberikan pengawasan dan mewarnai kebijakan pemerintah juga bisa dari dalam pemerintahan.
Terpenting, usulan dan pengawasan itu adalah semata untuk kebaikan bangsa mendatang.
Baca juga: Beda Narasi Politik & Ideologis, Gelora Nilai Masuk Akal jika PKS Tetap Jadi Oposisi Prabowo-Gibran
"Karena mewarnai kebijakan dan program dari dalam juga merupakan hal baik yang bisa kami lakukan untuk bangsa dan negara ini," ucap anggota Komisi IX DPR RI itu.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh sebelumnya mengumumkan mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran.
"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," kata Paloh setelah mendatangi rumah Prabowo di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/42024) sore.
Paloh menjelaskan kontestasi demokrasi Pilpres 2024 sudah dinyatakan selesai.
Dia bilang, tantangan bangsa dan negara juga nantinya akan semakin berat.
Karena itu, Paloh menyatakan kekinian diperlukan adanya elite-elite bangsa yang bersatu dalam membangun Indonesia.
"Proses demokrasi berjalan dengan suka dan duka kita ingin akhiri masalah pemilu selesai. Sementara dinamika dan tantangan dunia udah jelas tidak bisa kita lepaskan. Jadi kita simpulkan spirit semangat jiwa besar elite itu adalah modal utama kita miliki," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.