2 Alasan Kuat Duet Anies dan Ahok di Pilkada Jakarta Sulit Terwujud: Terjegal Aturan, Beda Ideologi
Pengamat manilai, wacana duet Anies dan Ahol sulit terwujud karena dua alasan ini.
Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
"Kalau (calon) gubernur diusulkan dari DPC dan DPD, dan nama-nama tersebut baru proses penjaringan di tingkat provinsi untuk calon gubernur dan wakil gubernur," ujar Hasto.
Saat ini, kata Hasto, pihaknya sedang mencermati setiap nama-nama kandidat yang muncul.
"Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah daerah yang mohon maaf belum kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan," ucapnya.
Namun, di sisi lain, politikus PDIP, Darmadi Durianto pesimis partainya bakal mengusung Anies sebagai cagub DKI Jakarta.
Apalagi menduetkannya dengan Ahok.
"Pasnya duel (bertanding saling mengalahkan satu sama lain) bukan duet. Selain soal aturan KPU (duetkan Anies dengan Ahok) tidak membolehkannya."
"Yang jelas peluang Anies direkomendasikan PDIP sebagai cagub DKI Jakarta juga sangat tipis," ujarnya kepada wartawan, Minggu(12/5/2024).
Darmadi juga menilai, usulan sejumlah pihak yang menginginkan Anies-Ahok duet dalam pilkada DKI Jakarta sulit terealisasi.
"Selain faktor ideologis juga faktor gaya kepemimpinan. Ahok lebih tegas dalam mengeksekusi sebuah kebijakan sedangkan Anies banyak ragunya."
"Contoh soal kebijakan transparansi anggaran di mana di era Ahok itu dibuat secara transparan, publik bisa akses dan mengetahui setiap kebijakan anggaran Pemprov, tapi pada masa kepemimpinan Anies hal itu justru ditiadakan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Ibriza Fasti Ifhami/Hasanudin Aco/Muhammad Zulfikar)