Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Nilai Sosok Penantang Khofifah di Pilgub Jawa Timur Mesti Kuat Rekam Jejaknya

Agung memahami bahwa walaupun Khofifah diunggulkan karena status inkumben dan didukung banyak parpol, itu bukanlah sesuatu yang permanen.

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pengamat Nilai Sosok Penantang Khofifah di Pilgub Jawa Timur Mesti Kuat Rekam Jejaknya
Tribunnews/Taufik Ismail
Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyerahkan surat rekomendasi pengusungan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak sebagai Calon Gubernur Jawa Timur dan Wakil Gubernur Jawa Timur untuk Pilgub Jawa Timur 2024 di rumah dinas menteri di Jalan Widya Chandra III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (17/5/2024). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai sosok yang akan dihadirkan poros baru penantang Khofifah Indarparawansa untuk Pilgub Jawa Timur mesti kuat dari sisi rekam jejak.

"Ini agar mampu menjadi lawan sepadan bagi Khofifah," kata Agung kepada Tribunnews, Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Zulhas Serahkan Khofifah Indar Parawansa Tunjuk Sendiri Bakal Cawagub di Pilkada Jatim 2024

Agung memahami bahwa walaupun Khofifah diunggulkan karena status inkumben dan didukung banyak parpol, itu bukanlah sesuatu yang permanen.

"Karena tetap dibutuhkan kerja-kerja politik yang konsisten agar kemenangan sementara tadi bisa terkonversi saat pemilihan 27 November 2024," kata dia.

Agung juga melihat bahwa Pilkada serentak tahun ini adalah uji magnet figur baik dari sisi cagub maupun cawagub.

Baca juga: Respons Khofifah-Emil Dardak soal PKB-PKS Buat Poros Tandingan di Pilgub Jatim 2024

"Maka perlu dipastikan bahwa bila cagub dari PKB maka sebaiknya cawagub dari kalangan nasionalis agar mampu melawan Khofifah - Emil," tambah Agung.

BERITA REKOMENDASI

Karena bila tidak, dikatakan Agung, maka kemungkinan untuk memperluas ceruk pemilih justru semakin kecil. 

"Termasuk soal representasi demografi mulai suku, agama, ras, dan jenis kelamin di sisi wagub tak kalah pentingnya," kata dia.

Sehingga peran partai di fase ini, Agung mengatakan, sebatas "kendaraan politik" demi memenuhi pilkada threshold agar tiket bertanding diperoleh. 

"Pengaruh partai ke kandidat yang berkompetisi, secara langsung mengemuka di fase prakampanye, kecuali memang kandidat mempersiapkan "logistik tempur" agar partai bergerak mengaktivasi mesin-mesin politiknya," pungkasnya.

Diketahui, rencana bentuk poros tandingan sebelumnya disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda.

"Posisi PKB akan membikin poros di luar, Mbak Khofifah," kata Huda saat dihubungi, Jumat (17/5/2024).

Baca juga: PKB Ingin Buat Poros Tandingan, Hary Tanoe Sebut Tak Mudah Mengalahkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Huda menjelaskan untuk Jawa Timur, PKB bisa mengusung calon tanpa harus berkoalisi dengan partai politik (parpol) lain.

"Karena PKB termasuk yang mendapat golden tiket di Jawa Timur, tanpa koalisi dengan partai lain PKB bisa mendorong poros di luar, Mbak Khofifah," ujarnya.

Hanya saja, dia menuturkan PKB akan tetap membuka komunikasi dengan parpol lain untuk berkoalisi.

"Tetapi PKB tetap bangun komunikasi dengan partai lain," ungkap Huda.

Menurut Huda, nama mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, juga diusulkan untuk maju di Pilgub.

"Beberapa nama sudah beredar di sana, khusus Jawa Timur saya kira saya bisa menyebut nama Kiai Marzuki Mustamar, mantan Ketua PWNU," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas