Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilkada Jakarta Diprediksi Jadi Pertarungan Anies Baswedan vs Ridwan Kamil, Bagaimana Nasib Ahok?

Kabar Ridwan Kamil atau RK bakal maju di Jakarta disampaikan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Bakal berhadapan dengan Anies?

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pilkada Jakarta Diprediksi Jadi Pertarungan Anies Baswedan vs Ridwan Kamil, Bagaimana Nasib Ahok?
Instagram @aniesbaswedan/basukibtp/ridwankamil
Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Ridwan Kamil. Pertarungan di Pilgub Jakarta November mendatang diprediksi berlangsung ketat. Ketiga nama ini berpeluang menjadi calon gubernur Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertarungan di Pilgub Jakarta November mendatang diprediksi berlangsung ketat.

Sejauh ini telah muncul sejumlah nama yang disebut bakal maju menjadi "Jakarta 1" tapi banyak yang memprediksi pilkada tahun ini adalah pertarungan antara Anies Baswedan melawan Ridwan Kamil.

Kabar Ridwan Kamil atau RK bakal maju di Jakarta disampaikan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Bahkan Dasco menyebut, bahwa Gerindra sudah memberikan rekomendasi dukungan kepada Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta 2024.

Soal siapa pendampingnya, Dasco mengatakan, Kang Emil didorong berpasangan dengan kader internal Gerindra.

Partai Gerindra disebut telah memberikan surat rekomendasi untuk kader Golkar Ridwan Kamil atau Kang Emil, untuk maju di Pilkada Jakarta.

Partai Golkar mengaku akan mengkaji rekomendasi tersebut. Pasalnya, Golkar sebelumnya memberi sinyal Ridwan Kamil akan diusung di Pilkada Jawa Barat.

Berita Rekomendasi

"Tim pilkada DPP Partai Golkar akan memikirkan atau mengkajinya secara mendalam terkait dengan rekomendasi tersebut," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Ace mengungkapkan, Golkar akan mempertimbangkan elektabilitas Ridwan Kamil, sebelum memutuskan apakah akan diusung di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.

Hal itu sebagaimana petunjuk pelaksana di internal Golkar perihal penunjukan kepala daerah.

Sebelumnya, Ridwan Kamil diberi penugasan oleh Golkar, untuk bisa maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.

"Dan memang kan pak Emil sendiri ditugaskan di dua provinsi yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat," tandasnya.

Dari sisi seberang, nama Anies Baswedan juga perlahan menguat menjadi calon gubernur.

Setelah sempat diprediksi tak punya kendaraan politik, sinyal dukungan kepada Anies mulai bermunculan.

Bahkan, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengakui jika partainya tertarik untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.

Ia menyatakan, nama Anies dipertimbangkan partai berlambang kepala banteng moncong putih dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Menarik juga Pak Anies (diperhitungkan untuk Pilkada Jakarta)," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6).

Puan menyebut, PDIP akan realistis dalam mengusung sosok yang akan diusung pada Pilkada Jakarta 2024.

"Ya harus realistis bagaiamana melihat situasi di lapangan karena setiap daerah itu wilayahnya itu beda-beda, ini kira-kira peluangnya ada di wilayah mana," ucap Puan.

Puan menambahkan, partainya juga akan selalu menjalin komunikasi dengan partai politik lain menjelang gelaran Pilkada Serentak 2024.

"Kita partai politik, khususnya PDIP siap bekerjasama dengan siapapun, khususnya setelah melihat peta lapangannya seperti apa," tegasnya.

Anies vs RK

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyebut Anies Baswedan memiliki elektabilitas paling bagus di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta pada November 2024 nanti.

Termasuk jika dibandingkan dengan elektabilitas Ridwan Kamil (RK) yang saat ini juga sedang digadang-gadang untuk maju di Pilgub Jakarta.

Anies yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta Periode 2017-2022 dinilai sangat berpengaruh.

Status petahana itulah yang menjadikannya sebagai kandidat paling potensial di Pilgub Jakarta.

"Soal RK yang akan maju di Jakarta apakah akan kuat melawan Anies ya kalau liat Anies ini masih unggul. Kalau lawannya Anies (dia) masih potensi menang, karena Anies punya investasi politik di Jakarta sedangkan RK masih fiktif-fiktif," jelas Ujang saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Selasa (4/6/2024).

Ujang melihat, hanya Anies yang memiliki elektabilitas paling moncer di Jakarta. Peluang kemenangan Anies cukup besar.

"Tapi kalau head to head ya menang Anies lebih bisa," imbuhnya.

Meski elektabilitas Ridwan Kamil juga cukup bagus, hal itu tidak cukup jika yang dilawan adalah Anies.

Ujang menilai RK jauh lebih potensial kembali bertarung di Jawa Barat.

Sebab di Jawa Barat RK berstatus incumbent.

Jika Golkar tetap memaksakan RK maju di Jakarta, maka potensi kehilangan Jabar sangat besar.

Terlebih, RK juga belum tentu bisa menang bertarung dengan Anies nantinya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil mengaku siap jika harus melawan Anies Baswedan dalam ajang Pilkada.

Kang Emil mengakui belum ada kepastian di provinsi dirinya akan maju sebagai calon gubernur karena Golkar memberikan tugas untuk naikkan elektabilitas di Jakarta sekaligus Jabar.

Meski demikian, RK mengaku ketidakpastian itu bukan karena Anies Baswedan. Mantan gubernur Jawa Barat (Jabar) ini membantah isu dirinya hanya akan maju sebagai calon gubernur Jakarta 2024 apabila Anies juga maju.

"Tidak ada hubungan dengan Mas Anies. Hidup saya ya gimana saya, enggak ditentukan apakah orang lain maju atau tidak," kata RK, beberapa waktu lalu.

Ahok

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, buka suara mengenai penugasan yang diberikan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri kepadanya.

Ahok mengaku belum mengetahui penugasan tersebut. Namun, dirinya sudah berjanji dengan Megawati untuk siap memenangkan PDIP di Pilkada 2024.

"Saya belum tahu jelas (penugasannya), tetapi kalau perjanjian dengan ibu saya bantu teman-teman yang mau ikut Pilkada," kata Ahok saat ditemui di arena Rakernas ke-V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan penugasan tersebut belum secara resmi karena belum ada suratnya.

"Belum resmi suratnya tapi dalam pembicaraan dengan ibu memang untuk bantu teman-teman yang Pilkada dan bantuin masyarakat," ujar Ahok.

Ahok menegaskan konsep PDIP adalah memperjuangkan nasib petani, buruh, dan nelayan.

"Harusnya kita ini yang di partai ini, legislatif, eksekutif, bisa urusin gitu lho. Saya mungkin ibu pengen saya keliling untuk supaya memastikan tidak ada masyarakat yang ada masalah, minta solusi, minta bantuan, enggak sampai gitu lho," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas