Sosok Carlo Brix Tewu Eks Jenderal Bintang 2 yang Dipasangkan dengan Nagita Slavina di Pilkada Sulut
Siapa Irjen Pol (Purn) Carlo Brix Tewu calon Gubernur Sulawesi Utara periode 2025 - 2030 yang dikabarkan akan berpasangan dengan Nagina Slavina?
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa Irjen Pol (Purn) Carlo Brix Tewu calon Gubernur Sulawesi Utara periode 2025 - 2030 yang dikabarkan akan berpasangan dengan Nagina Slavina istri Raffi Ahmad ?
Sosoknya bukan orang sembarangan, karirnya saat di Polri juga mentereng.
Duet Carlo Brix Tewu dengan Nagita Slavina berawal dari unggahan di Instagram.
"Irjen Pol (Purn) Drs. Carlo Brix Tewu. Nagita Slavina Mariana Tengker, B.Comm. Calon Gubernur & Calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara Periode 2025-2030," tulis dalam poster tersebut.
Namun kabar Carlo Brix Tewu - Nagita Slavina dibantah istri Raffi Ahmad.
"Nah jadi sebenarnya aku itu di tahun ini tidak ikut berpartisipasi dalam ajang Pilkada untuk Sulawesi Utara," tulis Nagita Slavina di Instagram, Selasa (25/6/2024).
Baca juga: Disebut Maju di Pilkada Sulawesi Utara Sebagai Wakil Gubernur, Ini Jawaban Nagita Slavina
Tetapi Nagita akan mendukung siapapun nantinya yang akan terpilih.
Mengingat Nagita sendiri merupakan keturunan Manado.
"Tapi apapun juga aku sebagai keturunan yang masih ada darah Sulawesi Utara senang banget, siapa saja yang terpilih insyaallah itu sudah yang paling terbaik," kata Nagita Slavina.
"I love SULAWESI UTARA Sebagai seorang yang masih ada darah Sulawesi Utara (Manado) tentu bangga bisa mewakili daerah untuk membangun," tandasnya.
Siapa Carlo Brix Tewu?
Irjen Pol (Purn) Carlo Brix Tewu menjabat sebagai Komisaris PT Bukit Asam (Persero).
Dia juga pernah menduduki posisi Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan.
Nama Carlo Brix Tewu makin dikenal setelah menangkap putra mantan Presiden Soeharto, Tommy Soeharto.
Pria lulusan akademi kepolisian angkatan 1985 ini pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam.